Sabtu 21 Sep 2019 04:00 WIB

di Tawangmangu Hasilkan 20,48 Ton per Hektare

Bawang putih menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Benih bawang putih.
Foto: kementan
Benih bawang putih.

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR - Panen bawang putih varietas Tawangmangu Super G3 di Dukuh Pancot, Kelurahan Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (20/9), menghasilkan 20,48 ton per hektare. Varietas Tawangmangu Super generasi ketiga (G3) tersebut dikembangkan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo dengan sistem penggandaan kromosom (double chromosome) pada varietas Tawangmangu Baru di Dukuh Pancot, Kelurahan Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, tepatnya di Kelompok Taruna Tani "Tani Maju".

Kepala Kantor Perwakilan BI Solo, Bambang Pramono, mengatakan, hasil panen secara umum menunjukkan peningkatan dibandingkan generasi sebelumnya. Produktivitas cabut basah pada generasi pertama (G1) sebesar 6,6 ton per hektare, pada generasi kedua (G2) sebesar 15,6 ton per hektare, dan pada G3 meningkat menjadi sebesar 20,48 ton per hektare.

Baca Juga

"Hasil panen G3 dapat dijadikan bibit pada musim tanam selanjutnya hingga akhirnya diperoleh hasil yang optimal untuk kemudian dapat dikembangkan secara massal," kata dia, seperti tertulis dalam siaran pers.

Jumlah bibit yang ditanam sebanyak 63,5 kilogram bibit pada demplot dengan luasan 800 meter persegi. Secara umum, lanjutnya, hasil percobaan pada G1 dan G2 menunjukkan peningkatan, baik dari aspek produktivitas, dimensi, dan kondisi fisik lainnya. Seperti peningkatan ukuran karakter vegetatif, seperti daun dan umbi, jumlah anakan yang semakin banyak, jumlah bunga dan biji yang lebih banyak, ketahanan terhadap penyakit, serta keseragaman tumbuh yang lebih baik.

Menurutnya, potensi bawang putih di Kabupaten Karanganyar cukup besar, dengan luas panen mencapai 272 hektare dan kemampuan produksi mencapai 1.677,9 ton. Pengembangan pertanian bawang putih tersebar di empat kecamatan, yakni Tawangmangu, Jatiyoso, Jenawi dan Ngargoyoso.

Selain itu, bawang putih dari Kabupaten Karanganyar, khususnya varietas Tawangmangu Baru, memiliki produktivitas rata-rata lebih tinggi mencapai sebesar 12 ton per hektare dibandingkan produktivitas varietas lokal lainnya yang berada di kisaran 8-10 ton per hektare. Dari segi cita rasa varietas Tawangmangu Baru dinilai lebih unggul atau lebih pedas dibandingkan varietas Kating yang diimpor dari Cina.

"Namun demikian, varietas ini juga mempunyai kelemahan berupa kurang adaptif terhadap kelembaban yang tinggi atau kurang tahan terhadap curah hujan yang lebih tinggi dan rentan terhadap penyakit," imbuh Bambang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement