Jumat 20 Sep 2019 21:59 WIB

Massa PMII Bakar Ban dan Lempari Gedung KPK dengan Telur

Massa PMII juga membakar ban di depan gedung KPK.

Rep: Haura Hafizah/ Red: Muhammad Hafil
Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) membakar ban saat melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung KPK, Jakarta, Jumat (20/9/2019).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) membakar ban saat melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung KPK, Jakarta, Jumat (20/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) datang dengan seragam almamater berwarna biru di depan Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan pada Jumat (20/9). Mereka datang untuk mendukung pengesahan Undang-Undang (UU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh DPR dan menuntut agar pimpinan KPK yang sekarang keluar dari jabatannya.

Mereka membawa atribut bendera berwarna kuning. Salah satu dari mereka berorasi di atas mobil dengan pengeras suara. Namun, lama kelamaan salah satu dari mereka naik ke atas menuju gedung KPK. Lalu, kondisi tenang kembali karena aparat keamanan menjaga keadaan.

Baca Juga

Pada pukul 17.20 WIB mereka melemparkan telur ke gedung KPK. Kemudian, pada pukul 17.26 WIB mereka membakar ban yang menyebabkan asap berwarna hitam karena disiram bensin secara langsung dengan jumlah yang banyak. Lalu, para aparat keamanan keluar dan mobil water cannon menyiram ban yang terbakar tersebut dengan air. Sehingga padam dan keadaan semakin memanas.

Koordinator Aksi Nasional, Muhammad Syarif Hidayatullah, mengatakan, aksinya hari ini karena ia menuntut tiga poin untuk KPK. Salah satunya ia mendukung pengesahan UU KPK oleh DPR.

"Meminta KPK untuk tidak menjadi alat politik, percepat pelantikan pemimpin KPK terpilih dan mendukung pengesahan UU KPK oleh DPR," kata dia.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, aksi demonstran selesai dengan kericuhan. Mereka bertengkar dengan aparat keamanan. Kerumunan mereka pun membelah dan para demonstran seperti mengamuk berteriak-teriak dengan para aparat keamanan. Namun, para aparat keamanan bisa mengatasi. Lalu, kerumunanan pun membubarkan diri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement