Jumat 20 Sep 2019 16:51 WIB

Warga Perantauan di Riau Pilih Pulang Kampung

Kabut asap belum mereda di Riau.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Nur Aini
Petugas Kebersihan mengenakan masker ketika menyapu jalan saat kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (20/9/2019).
Foto: Antara/Rony Muharrman
Petugas Kebersihan mengenakan masker ketika menyapu jalan saat kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (20/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Bencana kabut asap masih belum mereda di Provinsi Riau. Hal tersebut membuat warga yang merantau ke Tanah Lancang Kuning tersebut mudik ke kampung halaman untuk berlindung. 

Salah satunya adalah Yoan (30 tahun) yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang di Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Riau. Yoan sudah pindah ke Kandis sejak dua tahun lalu. Sebelumnya ia bermukim di Kota Pekanbaru. 

Baca Juga

Karena kabut asap tidak berhenti, sekarang Yoan memutuskan istirahat membuka toko. Ia memboyong istri dan anaknya yang baru berusia enam bulan pulang ke kampungnya di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat.

"Tidak aman buat bayi kami. Sebaiknya pulang kampung dulu," kata Yoan kepada Republika.co.id, Jumat (20/9).

Yovan khawatir bertahan di Kandis akan menurunkan kesehatan bayinya. Apalagi sejak kemarin ia membaca berita seorang bayi yang baru lahir meninggal dunia di usia 4 hari karena terganggu kabut asap di Pekanbaru. 

Sebenarnya, kata Yoan, di Payakumbuh kondisi udara juga tidak terlalu bersih karena daerah Sumbar juga kebagian bencana kabut asap. Tapi Yoan merasa mudik ke Payakumbuh terasa lebih aman karena kota tersebut berada di ketinggian yang memiliki banyak pepohonan rindang.

"Lebih aman saja rasanya ke Payakumbuh," ujar Yoan.

Hari ini, Yoan berencana mengantarkan anak istrinya mudik pulang kampung. Dia nanti akan kembali ke Kandis pada Ahad (22/9). Yoan merasa dirinya sendiri bisa tahan dengan kondisi kabut asap. Apalagi, jika dia istirahat berdagang, nanti menurunkan pendapatannya.

Rio (37 tahun) juga akan pulang kampung ke Kota Bukittinggi akhir pekan ini. Rio sudah merencanakan memboyong anggota keluarganya keluar dari Kota Pekanbaru sejak pekan lalu. 

Tapi pria yang juga berprofesi sebagai pedagang itu sempat ragu karena ada info beredar sekolah akan kembali dimulai pekan ini. Tapi ternyata sekolah masih diliburkan dan belum ada informasi pasti waktu kegiatan belajar mengajar akan dimulai kembali.

"Akhir pekan ini kami pulang saja ke kampung. Nanti urusan sekolah lihat bagaimana saja informasi pasti. Yang penting anak-anak tidak setiap hari berhadapan dengan kabut asap ini," ucap Rio melalui sambungan telfon.

Rio mengatakan ada banyak kenalan dan teman-temannya memilih mengungsi keluar daerah karena tidak tahan lagi dengan kabut asap yang belum mereda.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement