Rabu 18 Sep 2019 15:31 WIB

Pengungsi Imigran Sedang Diupayakan Tempat Tinggal Sementara

Soal tempat tinggal sementara, sedang dibicarakan bersama tiga pihak terkait.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan
Foto: Republika TV/Surya Dinata
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pengungsi dan imigran dari beberapa negara yang terluntang-lantung di Jakarta, akan memasuki babak baru. Tiga pihak, dalam hal ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Kementerian Sosial (Kemensos) dan Badan Bantuan Pengungsi PBB (UNHCR) sedang berembuk mempersiapkan tempat tinggal sementara yang baru.

Setelah sempat terpaksa terusir dari bekas gedung Kodim di Kalideres, beberapa puluh orang dari pengungsi yang tidak tertampung di Balai Kemensos, Bambu Apus, Jakarta Timur akan dicarikan tempat tinggal sementara. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan pembicaraan soal tempat tinggal sementara, tambahan bagi pengungsi yang tidak tertampung di Bambu Apus, sedang dibicarakan bersama tiga pihak. Yakni Kesbangpol DKI, Kemensos dan UNHCR.

Baca Juga

"Intinya mereka yang saat ini masih belum memiliki tempat, karena belum bisa dipindah ke Bambu Apus karena keterbatasan tempat, siang ini akan dibicarakan akan dicarikan tempat sementara, sampai mereka bisa diterima di Bambu Apus," ungkap Anies kepada wartawan, Rabu (18/9).

Anies menegaskan, langkah Pemprov DKI dan Kemensos sejak awal lebih mengutamakan sisi kemanusiaan. Jadi tidak akan sekadar mengusir begitu saja, karena mereka pun tidak punya tempat lain untuk tinggal. Tetapi pada Rabu siang ini ketiga pihak yang berwenang, sedang membicarakan solusi alternatif sementara. "Kalau perlu nanti, kami siapkan tempat sementara sampai di Kemensos sudah ada tempat untuk menampung mereka," ungkap Anies.

Saat ini jumlah mereka yang belum tertampung, sekitar 81 orang. Mereka terdiri atas tujuh orang warga Sudan, dan 74 orang warga Afghanistan, dengan total ada 17 kepala keluarga. Kemudian soal kebutuhan dasar lain, Anies menegaskan sedang disiapkan kembali. Sedangkan tempat sementara mereka siang ini dibicarakan. "Tapi intinya, tidak akan sekadar mengusir, mereka akan kebingungan kalau diusir," sebut Anies.

Kepala Badan Kesbangpol DKI Jakarta, Taufan Bakri mengatakan memang ada sekita 81 orang pengungsi yang masih bertahan di trotoar Kebon Sirih di depan kantor UNHCR. Mereka bertahan di sana setelah pergi dari bekas gedung Kodim di Kalideres, setelah menerima bantuan uang dari UNHCR.

Persoalannya, jelas Taufan, para pengungsi ini mengatakan uang bantuan yang diberikan UNHCR tidak cukup untuk mereka mencari tempat tinggal dan makan. Sehingga mereka tetap kembali dan bertahan di trotoar kawasan Kebon Sirih. "Kita tidak bisa berbuat banyak karena mereka telah menerima uang dari UNHCR," ujar Taufan.

Beruntung akhirnya UNHCR bersama Kemensos mulai bersepakat mencarikan tempat tinggal sementara bagi mereka, karena sebagian mereka sudah tinggal sementara di Bambu Apus. Sebelumnya Pemprov DKI Jakarta telah menyetop bantuan makanan dan kesehatan untuk pengungsi luar negeri itu sejak 31 Agustus 2019 lalu. Namun, hingga kini masih ada lebih 400-an orang masih bertahan di lokasi penampungan di bekas gedung Kodim di Kalideres, karena UNHCR masih melakukan proses penyaluran bantuan dan relokasi dari kawasan Kalideres.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement