Selasa 17 Sep 2019 22:18 WIB

BNPB: 2.637 orang Menderita ISPA di Kalteng

Penderita terbanyak tercatat di Kota Palangkaraya yakni 829 jiwa.

Pasien anak penderita ISPA (ilustrasi)
Pasien anak penderita ISPA (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, sudah terdapat 2.637 orang yang menderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Kalimantan Tengah hingga Senin (16/9). Pelaksana Harian Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo, mengatakan, angka itu didapat dari informasi yang dikumpulkan Data Pos Komando (Posko) di Kalteng.

Penderita terbanyak tercatat di Kota Palangkaraya yakni 829 jiwa. Selain itu, di Kotawaringin Timur terdapat 513 jiwa, Murung Raya 394 jiwa, Barito Utara 227 jiwa, Kapuas 161 jiwa, dan Kotawaringin Barat 147 jiwa.

Baca Juga

"Wilayah lain seperti Barito Timur, Barito Selatan, Gunung Mas, Katingan, Lamandau, Pulang Pisau, Sukamara, penderita ISPA kurang dari 100 jiwa," ucap Agus dalam keterangan tertulisnya yang diterima Republika.co.id, Selasa (17/9).

Untuk mengatasi hal tersebut, ujar Agus, pelayanan kesehatan di bawah kendali Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah sudah diintensifkan. Pelayanan diberikan tidak hanya kepada masyarakat tetapi juga petugas pemadam di lapangan.

Dinas kesehatan setempat menyediakan ruang oksigen atau rumah singgah. Seperti di Kota Palangkaraya, kata Agus, telah disiagakan 11 puskesmas, dua rumah sakit umum daerah dan satu pelayanan dari Palang Merah Indonesia.

Agus menambahkan, pihaknya juga terus melakukan berbagai upaya untuk menangani Karhutla di sana. "Staregi pemadaman darat, udara dan pengakan hukum terus dilakukan," ucap Agus.

Berdasarkan data terakhir BNPB pada Selasa (17/9) pukul 16.00 WIB, Indeks Standard Pencemaran Udara (ISPU) Kalteng berada di angka 467 atau bersatatus berbahaya. Angka ISPU Kalteng sebagai yang paling tinggi di Indonesia tak terlepas dari banyaknya titik panas yang tersebar.

Tercatat ada 750 titik panas tersebar di Kalteng. Untuk mengatasinya, hingga Selasa (17/9), pengeboman air sudah dilakukan sebanyak 29 juta liter dengan menggunakan tujuh helikopter.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement