Selasa 17 Sep 2019 19:00 WIB

Pekan Raya Kajen 2019 Bukukan Transaksi Rp 10 M

Pekan Raya Kajen dikunjungi 400 ribu orang.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Perajin membuat batik bercorak lambang negara Garuda Indonesia di Padepokan Batik Failasuf, di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat (1/6).
Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Perajin membuat batik bercorak lambang negara Garuda Indonesia di Padepokan Batik Failasuf, di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat (1/6).

REPUBLIKA.CO.ID, KAJEN -- Proses tersaksi yang berlangsung selama pelaksanaan Pekan Raya Kajen (PRK) 2019, ternyata cukup besar. Bupati Pekalongan Asip Kholbihi menyebutkan, dari laporan yang dia terima, nilai transaksi yang terjadi selama pelaksanaan PRK 2019 mencapai Rp 10,5 miliar, dengan rincian Rp 10 miliar dalam bentuk transaksi tunai dan Rp 500 juta dalam bentuk transaksi non tunai.

''Sedangkan untuk pengunjungnya, selama PRK 2019 tercatat ada 400 ribu orang,'' jelas Bupati, Selasa (17/9).

Baca Juga

Menurut Bupati, hal ini menunjukkan kegiatan PRK yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun oleh Pemkab Pekalongan, mampu menggerakkan ekonomi masyarakat. ''Untuk itu, kita bertekad agar ke depan pelaksanaan PRK akan semakin besar, sehingga perputaran  ekonomi yang berlangsung juga semakin besar,''' ucap dia.

Bupati Asip juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas terselenggaranya acara PRK 2019 yang pengemasan kegiatannya bisa tampil beda dari tahun-tahun sebelumnya. ''Kreativitas anak-anak muda Kabupaten Pekalongan saya kira sangat membanggakan. Semuanya disajikan oleh anak muda Kabupaten Pekalongan,'' katanya,

Ketua Sementara DPRD Kabupaten Pekalongan, Hindun, juga  mengapresiasi pelaksanaan kegiatan PRK 2019 yang tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. ''Ada berbagai inovasi yang dilakukan pemerintah daerah dalam pelaksanaan PRK kali ini,'' katanya.

Dia juga menilai, potensi yang ditampilkan dalam PRK kali ini juga sudah cukup bagus, karena dibagi dalam empat zona, yakni untuk zona keluarga, zona multi produk, kuliner dan zona OPD dan instansi. Namun dia berharap, potensi ekonomi masyarakat seperti kuliner dan UMKM harus terus digali dan mendapat kesempatan untuk ikut dalam PRK tahun yang akan datang.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Dinperindagkop dan UKM) Hurip Budi Riyantini, menyebutkan PRK 2019 juga melibatkan sekitar 500 pedagang kali lima (PKL). ''Selain itu, kita juga menyelenggarakan berbagai acara penunjang seperti pertunjukkan kesenian tradisional dan musik dari grup-grup yang ada di Kabupaten Pekalongan,'' kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement