Selasa 17 Sep 2019 17:50 WIB

Hunian Hotel Pekanbaru Turun 20 Persen Akibat Asap

PHRI memprediksi penurunan akan mencapai 40 persen jika kabut asap makin panjang.

Pengendara kendaraan bermotor melintas di jalan Soekarno Hatta ketika kabut asap pekat dampak karhutla menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (17/9/2019).
Foto: Antara/Rony Muharrman
Pengendara kendaraan bermotor melintas di jalan Soekarno Hatta ketika kabut asap pekat dampak karhutla menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (17/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Ketua Pehimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Pekanbaru, Nofrizal, menyebutkan tingkat hunian hotel di Kota Pekanbaru mengalami penurunan 20 persen akibat kabut asap melanda daerah itu sejak dua bulan terakhir. PHRI Pekanbaru memprediksi penurunan bakal terjadi hingga 40 persen.

"Asap melanda Kota Pekanbaru dan sekitar cukup parah dan lama, bahkan bisnis hotel bahkan akan semakin anjlok bisa mencapai 40 persen lebih jika kabut asap melanda daerah ini makin panjang dan parah," kata Nofrizal di Pekanbaru, Selasa (17/9).

Baca Juga

Menurut Nofrizal, menurunnya tingkat hunian hotel di Pekanbaru lebih karena maskapai penerbangan menunda jadwal penerbangan. Dampaknya, banyak tamu yang ingin datang dari luar daerah dan luar Provinsi Riau lebih memilih untuk menunda keberangkatannya.

Ia mengatakan, bagi tamu yang ingin mengunjungi Kota Pekanbaru lebih memilih untuk menunda keberangkatan mereka untuk menjaga kesehatannya apalagi saat asap makin pekat dan berbahaya bagi kesehatan. "Kendati demikian memang ada sejumlah warga Kota Pekanbaru yang menginap di hotel untuk menghindari asap, namun itu jumlahnya tidak banyak karena sewa hotel mahal, selain itu mereka justru memilih pergi meninggalkan Kota Pekanbaru menuju Sumbar atau Medan," katanya.

Ia menekankan, jika kabut asap ini tidak kunjung dituntaskan dan tetap berada pada kondisi yang semakin parah maka pertumbuhan ekonomi Riau akan terganggu dan sejumlah usaha jelas mengalami penurunan omset. Nofrizal menyebutkan, sejumlah usaha dagang, jasa, dan industri dan yang mendapat imbas langsung dari aktivitas pengunjung hotel kini mengalami penurunan omset, apalagi hotel.

"Dua pekan terakhir banyak booking hotel di tunda atau malah dibatalkan, padahal sebelumnya banyak yang booking kamar, ruangan rapat, aula dan lainnya, gara-gara kabut asap," katanya.

Dia yang juga anggota DPRD Kota Pekanbaru itu memintaPemerintah Provinsi Riau segera menuntaskan bencana kabut asap ulah manusia ini, sebab jika tidak segera dituntaskan berimbas pada anjloknya perekonomian khususnya pada bisnis perhotelan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement