REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) membenarkan dua maskapai tak beroperasi sementara sejak Agustus 2019 lalu. Menurut Airport Operation and Performance Group Head PT BIJB Agus Sugeng Widodo, dua maskapai tersebut adalah Garuda dan Citilink. Berdasarkan surat yang dikirimkan ke BIJB, dua maskapai tersebut tak berhenti karena alasan komersial.
"Kalau kami bandingkan load factor dengan satu bulan sebelumnya dengan rute dari Bandung dan dari Kertajati sama saja. Ini kebijakan internal Citilink dan Garuda-nya," ujar Agus kepada Republika.co.id, Selasa (17/9).
Agus mengatakan, load factor saat masih di Bandung atau pada Mei-Juni dengan Kertajati tak terlalu jauh yakni, rata-rata di atas 50 persen.
"Kan waktu mengundurkan diri kita bandingkan load factornya sama," ujarnya.
Menurut Agus, izin maskapai tersebut saat ini masih tercantum. Sehingga, saat peak season pesawat bisa terbang lagi.
Agus mengaku, saat ini masalah konektivitas memang masih menjadi kendala. Hal itu terutama karena tol Cisumdawu belum selesai. Ia optimistis, kalau tol Cisumdawu selesai BIJB bisa semakin ramai.
"Kami juga, masih belum memaksimalkan penumlang daerah sini. Karena memang belum tersosialisasi secara utuh," katanya.
Saat ini, kata dia, maskapai yang beroperasi di BIJB ada dua yaitu Lion Air dan Air Asia yang melayani 9 rute dengan lebih dari 15 jadwal penerbangan.
"Load factor kedua maskapai itu masih bagus. Ya, di atas 60 masih di atas itu," katanya.
Adapun sembilan rute penerbangan BIJB tersebut meliputi, Makassar, Pontianak, Balikpapan, Medan, Batam, Banjarmasin, Pekanbaru, Bali, Surabaya, dan Lombok.