Selasa 17 Sep 2019 13:37 WIB

Kepala OP Tanjung Priok Ajak Jaga Kondusivitas Pelabuhan

Status Pelabuhan Tanjung Priok yang merupakan obyek vital sekaligus etalase dunia.

Kepala Otoritas Pelabuhan (OP) Tanjung Priok Capt. Hermanta mengajak, semua pihak di pelabuhan terbesar Indonesia tersebut untuk menjaga kondusivitas.
Foto: Foto: Istimewa
Kepala Otoritas Pelabuhan (OP) Tanjung Priok Capt. Hermanta mengajak, semua pihak di pelabuhan terbesar Indonesia tersebut untuk menjaga kondusivitas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Otoritas Pelabuhan (OP) Tanjung Priok Capt. Hermanta mengajak, semua pihak di pelabuhan terbesar Indonesia tersebut untuk menjaga kondusivitas. Menurutnya, kondusivitas tersebut sangat penting dalam rangka menjaga kelancaran arus barang.

Komitmen semua pihak di pelabuhan dalam menjaga kondusifitas tersebut berkontribusi terhadap target pemerintah dalam menjaga pertumbuhan ekonomi nasional. "Pelabuhan Tanjung Priok merupakan gerbang ekonomi nasional sehingga menjadi tumpuan  aktivitas seluruh masyarakat," kata dia dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, di Jakarta, Selasa (17/9).

photo
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Karena itu Hermanta mengimbau semua pihak membangun komunikasi yang baik dalam menyelesaikan persoalan yang muncul. Otoritas Pelabuhan sebagai perwakilan pemerintah akan terus berupaya agar suasana kondusif di pelabuhan bisa terus terjaga.

Apalagi, menurutnya, status Pelabuhan Tanjung Priok yang merupakan obyek vital sekaligus etalase dunia. "Kami mengajak semua pimpinan serikat pekerja/buruh TKBM baik DPP, DPD, maupun DPC SPMI, SPTI, SBPI, SPTKBM, dan SPTKBMI untuk menjalin komunikasi, koordinasi dan kolaborasi dalam rangka merapatkan barisan menjaga keamanan dan ketertiban Pelabuhan sehingga kelancaran arus barang dapat terus terjaga," paparnya. 

Terkait dengan kegiatan operasional bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok termasuk Kalibaru, Hermanta menyebut sejauh ini sudah melibatkan tenaga kerja dari area sekitar pelabuhan yang dikelola oleh dua koperasi yaitu Koperasi TKBM Tanjung Priok dan Koperasi TKBM Kalibaru.

"Khusus untuk NPCT 1, sejak beroperasi 3 tahun lalu kegiatan bongkar muat ditangani oleh TKBM dari Koperasi Kalibaru dan  Koperasi Tanjung Priok yang sejauh ini tidak ada masalah," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement