REPUBLIKA.CO.ID, AKARTA -- Ketua Komisi IV Edhy Prabowo mendesak pemerintah untuk segera menyelesaikan permasalahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah Indonesia. Sekarang, bukan saatnya untuk saling menyalahkan satu sama lain, tanpa adanya penanganan yang segera.
"Kami harapkan tidak ada lagi saling menyalahkan. Yang paling penting sekarang adalah pencegahan," ujar Edhy Selasa (17/9).
Sinergi dari semua pihak diperlukan dalam menangani karhutla yang terjadi di Sumatra dan Kalimantan. Walaupun pemerintah telah menurunkan sejumlah tim yang bertugas untuk melakukan pencegahan dan penanganan.
"Tapi kan hal seperti itu saja tidak cukup. Kita butuh intervensi tambahan melalui alat-alat modern," ujar Edhy.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu turut mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang meninjau lokasi karhutla di Riau. Ia berharap, hal tersebut dapat segera menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Saya kira bagus secara moral, tapi esensinya yang kami harapkan tidak hanya pencitraan. Kami mau turun dengan buktikan anggaran yang ada untuk segera turun ke sana. Jangan fokus hanya memadamkan, tapi langkah-langkah pemadaman," ujar Edhy.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, ada 2.583 titik api yang terpantau di seluruh wilayah Indonesia. Luas area yang terbakar mencapai 328.724 hektare.
Upaya penanggulangan terus dilakukan diantaranya dengan melakukan water boombing. Sebanyak 263.125.274 liter air sudah ditumpahkan ke lahan yang terbakar sejak Januari hingga hari ini. Sementara itu sebanyak 164.016 kg garam telah disebar untuk memunculkan hujan buatan.
Presiden Joko Widodo menegur pemerintah daerah di Provinsi Riau yang dinilai tidak mendukung upaya penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Akibatnya kebakaran meluas hingga puluhan ribu hektare dan mengakibatkan kabut asap pekat.
“Pasukan kita tambahkan. Tetapi sekali lagi, kalau tidak ada dukungan Pemda, ini adalah pekerjaan besar yang sulit diselesaikan. Pengalaman kita tahun-tahun sebelumnya seperti itu. Kuncinya di pencegahan, jangan sampai ada titik api muncul,” ujar Jokowi dala rapat terbatas di Pekanbaru, Riau.