REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Gelombang tinggi di perairan selatan Cilacap, kembali menelan korban. Gelombang tiinggi yang terjadi Senin (16/9) siang, menyebabkan perahu compreng 'Setia Maju Putra' yang diawaki tiga nelayan terbalik. Akibat musibah tersebut, seorang nelayan berhasil menyelamatkan diri, sedangkan dua nelayan lainnya hilang.
''Kejadiannya berlangsung di perairan sekitar Pantai Lengkong Cilacap, saat ketiga nelayan tersebut hendak pulang dari melaut sekitar pukul 12.30,'' jelas Komandan SAR Pos Basarnas Cilacap, Mulwahyono.
Menurutnya, dua nelayan yang hilang ditelan gelombang tinggi bernama Seno (28), warga Jalan Tupai Kelurahan Mertasinga Kecamatan Cilacap Utara dan Maryono (40) warga Desa Brebeg Kecamatan Jeruklegi Cilacap. ''Korban yang selamat, masih belum kami ketahui identitasnya,'' jelasnya.
Terkait musibah tersebut, dia menyebutkan, pihaknya telah menerjunkan tim untuk melakukan pencarian. Tim dilengkapi dengan sejumlah peralatan pencarian laka laut, seperti perahu karet dan alat selam. ''Kami juga dibantu berbagai elemen SAR yang ada di Cilacap,'' katanya.
Berdasarkan informasi yang dia peroleh, kedua nelayan tersebut berangkat melaut dari lokasi penambatan perahu di pantai Lengkong Desa Mertasinga Kecamatan Cilacap Utara, sekitar pukul 06.00. Seperti biasa, nelayan yang menggunakan perahu kecil hanya melaut setengah hari.
Namun saat mereka hendak pulang dan mendaratkan perahu di pantai Lengkong, datang ombang cukup tinggi yang menghantam perahu mereka. Saat itu, perahu kecil tersebut terbalik, dan melemparkan tiga awaknya.
''Setelah kejadian, seorang nelayan berhasil berenang dan menggapai barang yang mengapung di laut sampai kemudian ditolong nelayan lain. Namun dua nelayan rekannya, hilang ditelan ombak,'' jelasnya.
Terkait gelombang tinggi di pantai selatan, BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap sebelumnya telah mengeluarkan peringatan gelombang tinggi yang berlaku sejak 14 September hingga 17 September 2019. Dalam peringatan dini tersebut, BMKG mengingatkan gelombang laut setinggi 3,5 meter dapat terjadi di perairan pantai selatan Jateng, dan gelombang setinggi 4-6 meter di wilayah perairan dalam.