REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Daerah Riau Nuzelly Husnedi mengimbau masyarakat agar meminimalisasi aktivitas di luar ruangan yang menyebabkan kontak dengan kabut asap. Terutama bagi bayi, balita, ibu hamil, lansia, dan individu yang punya riwayat asma atau penyakit paru.
Untuk masyarakat dewasa yang punya riwayat kesehatan pernapasan baik, menurut Nuzelly juga harus waspada. Mereka diimbau selalu mengenakan masker untuk meminimalisir menghirup udara terpapar kabut asap.
"Pertama, hindari dulu asapya. Kontak dengan asap harus minim. Apalagi anak-anak, balita, bayi, ibu hamil, dan lansia. Berlindunglah di ruangan yang fresh air," kata Nuzelly kepada Republika di kantornya di RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru, Riau, Senin (16/9).
Kalau ada masyarakat yang merasa pernapasannya terganggu akibat kabut asap, Nuzelly mengimbau agar langsung mendatangi puskesmas atau rumah sakit terdekat. Karena sudah beberapa hari ini, Pemprov Riau mendirikan sejumlah posko kesehatan dan rumah singgah.
Semua fasilitas kesehatan seperti Puskesmas, RS pemerintah dan rumah sakit pemerintah di bawah Persi kini sudah mendirikan posko kesehatan buat korban bencana kabut asap.
"Bisa juga dengan call ambulans 119. Nanti akan dipandu untuk mendapatkan penanganan," ujar Nuzelly.
Nuzelly yang juga pejabat Direktur RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru, Riau ini juga mengingatkan masyarakat agar setiap hari mengonsumsi air putih yang cukup. Makanan yang dikonsumsi kata dia juga harus bersih dari paparan kabut asap.
Dan yang tidak kalah penting menurut Nuzelly ialah selalu mengenakan masker setiap keluar ruangan.