REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebuah pabrik es di Kuta, Badung, Bali mengalami kebocoran gas amonia. Warga setempat yang tinggal dalam radius 100 meter ke arah barat merasakan dampaknya.
"Saat kami datang kondisi sekitar sudah membaik dan sudah diperbaiki oleh pihak perusahaannya, lalu dari hasil pengecekan juga tidak ada korban jiwa dari bocornya gas amonia ini," kata Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Badung, Ni Nyoman Ermy Setiari, Senin (16/9).
Ia juga membenarkan kejadian dari bocornya gas amonia di pabrik es itu. Ia pun langsung menerjunkan anggotanya menuju lokasi kejadian.
"Saat sudah di lokasi, dan sudah dilakukan pengecekan kalau tidak ada korban jiwa dari efek menghirup gas amonia itu, dan semua udah ditangani jadi pas tim sampai sudah clear," katanya.
Salah satu warga setempat I Wayan Sunarta yang rumahnya berada sekitar 50 meter dari lokasi kejadian sempat merasakan sesak napas. "Awalnya itu, tiba-tiba tercium bau menyengat dan lama-kelamaan bikin mata perih. Saya sempat menyingkir karena tidak tahan, baunya yang bikin sesak dan perih," kata I Wayan Sunarta.
Ia menambahkan, ada satu sampai dua warga yang mengalami mual hingga sesak napas efek dari bocornya gas amonia itu. Menurutnya, aroma gas amonia itu dirasakan warga setempat sekitar 30 menit.
Menurut keterangan Wayan Sunarta, kejadian itu terjadi pada Ahad (15/9) sore hari. Sunarta menuturkan sebelumnya kejadian serupa pernah terjadi. Karena itu, saat mulai mencium aroma gas amonia ini, aa langsung mengetahui gas amonia bocor. Jika dibandingkan dengan waktu sebelumnya, rentang waktu menyebarnya aroma ini tidak selama seperti saat ini.
"Selama 30 menit ini ya kondisinya mulai membaik, mungkin karena sudah ada perbaikan dari petugas pabriknya, dan kata petugasnya sedang ada maintenance pas mau diperbaiki itu," kata Sunarta.