Senin 16 Sep 2019 20:15 WIB

Ribuan Warga Karanganyar Terlibat Rebutan Gunungan Apem

Tradisi yang jatuh pada bulan Muharam dalam Islam ini sudah berumur ratusan tahun

Rep: Joglosemar/ Red: Joglosemar

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM ---- Ribuan warga yang berada di Kecamatan Jatipuro, Karanganyar, rebutan apem yang disebar dari atas panggung dalam rangka kirab budaya Wahyu Kliyu, Sabtu (14/09/2019).

Mereka berebur apem yang ditata menjadi sebuah  gunungan tersebut seusai dikirab dari Dusun Kendal menuju halaman kantor kecamatan, yang berjarak sekitar 500 meter. Tradisi budaya yang digelar setiap bulan Suro dalam penanggalan Jawa atau bulan Muharam dalam Islam, telah digelar sejak ratusan tahun lalu.

Wahyu Kliyu merupakan salah satu wujud rasa syukur warga kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena telah diberikan kesehatan dan keselamatan dari segala bencana dan mara bahaya.

Pantauan di lapangan, warga terlihat berdesak-desakan untuk mendapatkan apem yang disebar dari atas panggung. Meski berdesakan, semua warga terlihat riang gembira.

Dalam waktu kurang dari 15 menit, ribuan apem tersebut seluruhnya habis disebarkan kepada warga yang hadir. Ayu, salah satu warga Jatipuro, mengatakan, Wahyu Kliyu merupakan tradisi masyarakat Jatipuro sejak ratusan tahun lalu.

“Jatipuro dikenal dengan tradisi Wahyu Kliyu. Tradisi ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena diberikan kesehatan, keselamatan dari berbagai bencana. Kami berharap, dengan digelarnya tradisi ini, tidak ada bencana dan musibah ke depan. Seluruh warga sehat,” harap Ayu.

Camat Jatipuro Eko Budi Hartoyo menjelaskan, tradisi Wahyu Kliyu ini, awalnya tradisi Dusun Kendal Lord an Dusun Kendal Kidul.

Namun saat ini, tradisi ini, menjadi kegiatan seluruh warga Kecamatan Jatipuro dan telah masuk dalam kalender event Karanganyar.

Dikatakannya, tradisi ini juga dikemas dengan berbagai kegiatan, sehingga menarik bagi para wisatawan.

“Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, kita mengemas tradisi Wahyu Kliyu ini , dengan bebagai kegiatan, seperti pentas musik, wayang semalam suntuk, kesenian ketoprak dan film sejarah Wahyu Kliyu, agar lebih menarik,” jelasnya.

The post appeared first on Joglosemar News.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan joglosemarnews.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab joglosemarnews.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement