Ahad 15 Sep 2019 12:05 WIB

Konsep Smart City Terus Dikembangkan di Kota Bandung

Pemkot Bandung perlu menerapkan Smart RW (Rukun Warga) di tingkat wilayahnya.

Smart City/ilustrasi
Foto: wikimedia
Smart City/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus mengembangkan konsep Smart City atau Kota Pintar. Hal tersebut dikembangkan dengan bersinergi bersama pemerintah pusat.

Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengatakan, Pemkot Bandung terus bersinergi dengan pemerintah pusat dalam membangun sumber daya manusia. “Penguatan pembangunan Kota Bandung dalam IT. Dari sisi SDM (Sumber Daya Manusia) ada pelatihan dari kementerian. Ini bagus untuk pengembangan SDM di Bandung. Ya kita bisa kembangkan lagi akan lebih baik,” kata Oded, Sabtu (14/9).

Baca Juga

Oded menyebut, meski Kota Bandung memiliki berbagai aplikasi, program Smart City bukan hanya teknologi, tetapi bisa juga dimanfaatkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Smart city bukan hanya teknologi. Kota Bandung memiliki berbagai sistem yang lebih mudah sehingga memberikan pelayanan kepada masyarakat lebih akurat,” katanya.

Sementara, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menyatakan terus mendukung Pemerintah Kota Bandung dalam mengembangkan layanan publik melalui program smart city di Ibu kota Provinsi Jawa Barat itu.

“Kita berbicara mengenai program yang dikembangkan di Kota Bandung, sejalan dengan peningkatan layanan kepada masyarakat oleh kementerian. Jadi kita selaras,” kata Menkominfo Rudiantara.

Rudiantara mengungkapkan smart city bukan hanya sekedar teknologi, tetapi juga melayani masyarakat lebih baik. Oleh karenanya, kata dia, Pemkot Bandung perlu menghadirkan teknologi di tingkat kewilayahan agar mampu memberikan pelayanan prima.

“Ada rencana untuk Smart RW (rukun warga). Itu bukan hanya bagaimana menggunakan komputer atau teknologi di masyarakat wilayah RW–nya, tapi bagaimana pelayanan yang harus diberikan Pemkot Bandung sehingga warga di wilayah itu berjalan baik,” kata dia.

Menurutnya di era komunikasi ini, masyarakat kebanyakan sudah menggunakan ponsel pintar. Maka dari itu, pemerinta perlu memanfaatkan hal tersebut dalam mengembangkan pelayanan publik berbasis teknologi.

"Itu bisa dilihat pelayanan apa saja yang memang dibutuhkan masyarakat tingkat RW. Sehingga nanti apapun contohnya seperti lomba RW se - Kota Bandung bisa lewat aplikasi,” katanya.

Dia menyampaikan Kemenkominfo akan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk pengembangan Sumber Daya Manusia. Kemenkominfo, kata dia, memberikan peluang kepada anak muda bangsa dengan 25 ribu beasiswa lewat Digital Talent Scholarship 2019.

Program itu bertujuan mengembangkan pengetahuan, meningkatkan keterampilan, serta kompetensi generasi muda agar bisa bersaing di kancah global.

“Ada 25. 000 talent untuk tahun ini. Tahun depan 50.000 talent. Kita akan desain dari pegawai pemerintah yang muda disiapkan untuk meningkatkan keterampilan bukan pengetahuan. Karena kalau pengetahuan sudah terbukti dengan gelar S1 dan S2," kata Rudiantara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement