Ahad 15 Sep 2019 07:31 WIB

Pemkab Dinilai tak Serius Tangani Tumpahan Minyak

Pemkab hanya memperhatikan kompensasi bagi warga terdampak, bukan dampak lingkungan.

[Ilustrasi] Warga melintas di sekitar tambak ikan yang terdampak tumpahan minyak mentah di Desa Cemarajaya, Cibuaya, Karawang, Jawa Barat, Jumat (30/8/2019).
Foto: Antara/M Ibnu Chazar
[Ilustrasi] Warga melintas di sekitar tambak ikan yang terdampak tumpahan minyak mentah di Desa Cemarajaya, Cibuaya, Karawang, Jawa Barat, Jumat (30/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Pemerintah Kabupaten Karawnag dinilai tidak serius dalam menangani tumpahan minyak mentah Pertamina di pesisir utara. Sejak peristiwa tumpahnya minyak mentah, pemkab hanya fokus melakukan pendataan warga terdampak agar mendapatkan kompensasi dari Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java (PHE ONWJ).

"Selama ini Pemkab Karawang hanya memperhatikan kompensasi bagi warga terdampak minyak mentah itu," kata Yuda, juru bicara Koalisi Masyarakat Sipil Karawang, di Karawang, Sabtu (14/9).

Baca Juga

Dalam penanganan tumpahnya minyak mentah itu, keluar Surat Keputusan Bupati Karawang. Namun, surat keputusan tersebut hanya terkait dengan urusan kompensasi, bukan mengurusi masalah lingkungan.

Persoalan lain seperti dampak lingkungan nyaris tidak diperhatikan. Bahkan hingga kini, tidak ada pendampingan dari pemkab dalam penanganan dampak lingkungan serta tidak ada pendampingan kepada masyarakat yang terdampak tumpahnya minyak mentah itu.

Atas hal tersebut, sekelompok masyarakat Karawang ini menilai kalau pemkab telah lalai dalam menangani peristiwa tumpahnya minyak mentah milik PHE ONWJ. Ia mengatakan, peristiwa tumpahnya minyak mentah itu terjadi sejak dua bulan terakhir.

Namun hingga kini, tidak ada pos kesehatan dari Dinas Kesehatan Karawang untuk memantau kesehatan masyarakat terdampak. Dinas Perikanan Karawang juga tidak turun mendampingi nelayan dan petani tambak.

Tanda kelalaian lainnya, kata dia, tidak tertanganinya kerusakan lingkungan oleh Dinas Lingkungan Hidup Karawang. Termasuk tidak ada pendampingan Dinas Pariwisata kepada masyarakat yang bergantung hidupnya pada sektor wisata laut.

Menurut Yuda, tumpahnya minyak mentah di wilayah pesisir Karawang telah berdampak buruk dari segi ekologis dan sosial. Pencemaran limbah minyak mentah, selain menimbulkan efek kerusakan lingkungan jangka panjang juga berdampak terhadap sosial masyarakat.

Akibat peristiwa itu, nelayan harus lebih jauh melaut dan berkurangnya hasil tangkapan. Dua ekor lumba-lumba mati di dua lokasi berbeda di perairan utara Karawang. Pencemaran limbah minyak mentah itu juga mengganggu ekosistem terumbu karang dan limbah minyak tersebut telah merusak 77.713 tanaman mangrove.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement