Sabtu 14 Sep 2019 05:10 WIB

Pakai PAD, Bedah Rumah Warga tak Layak Huni

Bedah rumah ini dilaksanakan berdasarkan musyawarah desa.

Rep: Maman Sudiaman/ Red: Agus Yulianto
Kepala Desa Keranat Jaya, Irwanto H Beta, saat dibincangi diselasela peletakkan bati pertama bedah rumah, Jumat (13/9).
Foto: Foto-foto: Humas Pemkab Muba
Kepala Desa Keranat Jaya, Irwanto H Beta, saat dibincangi diselasela peletakkan bati pertama bedah rumah, Jumat (13/9).

REPUBLIKA.CO.ID, MUBA -- Apa yang dilakukan Pemerintah Desa Keramat Jaya Kecamatan Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin patut diapresiasi. Menggunakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2018, Pemerintah Desa melakukan bedah rumah warga kurang mampu. Kegiatan tersebut bagian dari upaya mendukung Program Pemkab Muba dalam peningkatan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan masyarakat yang saat ini sangat gencar dilakukan.

"Ya, kita memiliki Badan Usaha Milik Desa, pengelolaan BUMDes itu menghasilkan PAD, tahun lalu PAD kita mencapai Rp 90 juta," ujar Kepala Desa Keranat Jaya, Irwanto H Beta, saat dibincangi disela-sela peletakkan batu pertama bedah rumah, Jumat (13/9).

BUMDes yang dikelola oleh Pemerintah Desa yakni berupa retribusi dari pasar tradisional, parkir, tenda, dan retribusi buah sawit kerjasama dengan perusahaan. Dari pengelolaan tersebut dapat dihasilkan PAD yanh diperuntukkan demi kepentingan masyarakat desa.

Bedah rumah ini, sambung dia, dilaksanakan berdasarkan musyawarah desa. Dimana bedah rumah pertama kali dilakukan pada rumah warga bernama Sarwani (70) yang hidup sebatang kara dengan rumah ukuran 4 meter x 4 meter dan nyaris ambruk.

photo
Bedah rumah pertama kali dilakukan pada rumah warga bernama Sarwani (70 tahun) yang hidup sebatang kara dengan rumah ukuran 4 meter x 4 meter dan nyaris ambruk.

"Kita sepakati rumah Pak Sarwani. Beliau juga hidup dengan keterbatasan fisik karena hanya memiliki satu kaki. Selama ini tanah dan rumah yang ditempati beliau hibah dari masyarakat. Selain itu, beliau juga kita berikan tongkat," ujar dia.

Dikatakan, Irwanto, program beda Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) ini akan dilakukan secara berkelanjutan. Sebab, dari data yang dimiliki pihakbya terdaoat 20 rumah warga Desa Keramat Jaya yang masuk dalam kategori tidak layak huni. "Pemilik rumah menerima bersih kunci. Semua biaya ditanggung pemerintah desa," kata dia.

Kendati begitu, sambung dia, masih terdaoat permasalahan yang dihadapi warga Desa Keramat Jaya yakni infrastruktur jalan dan jembatan. Dimana masih terdapat 12 Km jalan desa yang belum baik dan 9 jembatan yang perlu diperbaiki.

"Jika mengandalkan APBD Desa itu tidak mungkin. Namun kita terus berusaha, kita akan bantu kabupaten. Muba daerah kaya raya tapi jangan berpangku tangan. Kita harus kreatif, kita mendukung penuh program pemerintah. Walaupun kami di ujung kami memiliki tekad untuk menjadi desa terdepan dalam prestasi dan menjadi desa mandiri, serta menjadi garda terdepan di Sungai Keruh," tutur dia.

Camat Sungai Keruh M Imron menuturkan, pihaknya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Pemerintah Desa Keramat Jaya. Sebab, ini baru pertama kali desa yang mempunyai pendapatan desa di Kecamatan Sungai Keruh.

"Ini cukup berhasil karena desa sudah memiliki penghasilan dan kita sangat bersyukur. Bedah rumah ini memang biasa, namun menjadi luar biasa disaat sumber dananya berasal dari PAD," kata dia.

Dengan adanya kegiatan ini, kata Imron, diharapkan dapat memicu desa lain untuk lebih berinovatif dalam menghasilkan PAD. "Adanya bedah rumah melalui PAD kita ingin menstimulasi desa lain untuk selalu berinovasi agar dapat menambah atau menghasilkan PAD seperti Desa Keramat Jaya," ucap dia.

Sementara, pemilik rumah Sarwani, mengatakan, dirinya sangat berterima kasih dengan program bedah rumah yang dilakukan Pemerintah Desa. Sebab, dirinya yanh hidup dengan keterbatasan selama ini tinggal dirumah yang tidak layak.

"Saya terima kasih dengan Pak Bupati, Pak Wabup, Pak Camat, dan Pak Kades. Rumah saya diperbaiki, saya diberi tongkat. Saya sangat terima kasih sekali," tandas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement