REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG — Meluasnya kebakaran di lereng Gunung Merbabu, yang ada di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah telah mengakibatkan sedikitnya 100 hektare kawasan hutan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb)
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Ir Juanita Parjanti MT yang dikonfirmasi Republika.co.id mengungkapkan, hingga saat ini kebakaran di kawasan BTNGMb masih berlangsung dan belum berhasil dipadamkan. Bahkan, sepanjang Kamis (12/9) malam hingga menjelang dini hari, api terlihat membesar ke arah puncak gunung Merbabu dan juga mengarah ke wilayah Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.
“Sehingga, jelasnya, luasan kawasan lahan BTNGMb yang terdampak kebakaran ini juga semakin bertambah,” ungkapnya, melalui sambungan telepon.
Menurut Juanita, sampai dengan Kamis sore pukul 17.00 WIB, luas kawasan hutan BTNGM yang terbakar di wilayah Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang kisarannya mencapai 42,6 hektare. Namun, semakin malam luasan kawasan yang terbakar terus bertambah. “Semalam habis Isya, saya memantau di Dusun Malang, Desa Wonolelo hingga pukul 22.00 WIB diperkirakan sudah bertambah hingga mencapai 100 hektare-an,” ujarnya.
Dengan belum dapat dikendalikannya api, dapat dipastikan areal lahan BTNGMb yang terbakar itu masih bisa bertambah. Cuaca yang cukup terik dan angin yang bertiup kencang sangat menghambat upaya pemadaman dengan cara manual.
Kendati begitu, pemadaman hari ini tetap dilanjutkan kembali. “Tadi pagi bahkan relawan- relawan dari Kecamatan Ampel dan Kecamatan Selo sudah siap pukul 06.00 WIB untuk naik membantu kami mengendalikan api,” ujarnya.
Hingga Jumat ini, kata Juanita, seluruh muspika yang ada di Kabupaten Magelang dan Boyolali juga mengerahkan aparaturnya dan telah berkomitmen untuk membantu upaya pemadaman api. Termasuk dukungan dari aparat TNI/ Polri. Sehingga, sampai dengan hari ini seluruh personel yang mendukung dan terlibat langsung dalam penanganan kebakaran di Gunung Merbabu itu juga sudah semakin banyak.
Sebagai gambaran, tiap muspika mengerahkan aparaturnya, ditambah dengan relawan serta Masyarakat peduli Api (MPA) di kawasan Merbabu serta petugas BTNGMb sendiri. “Perkiraan saya personil yang terlibat sudah mencapai ratusan,” ujarnya.
Perihal bertambahnya area yang terbakar, diamini oleh Kepala Seksi Wilayah I BTNGMb, Nurpana Sulaksono. Menurutnya, hingga Jumat ini luasan kawasan yang terbakar diperkirakan sudah mencapai hingga 150 hektare.
Faktor penyebab kebakaran yang semakin meluas di gunung Merbabu, karena cuaca yang sangat terik serta ketersediaan ‘bahan bakar’. Setelah vegetasi hutan yang terbakar, api selanjutnya meluas ke kawasan sabana yang umumnya telah mengering.
“Di atas sana (puncak), hamparan sabanana yang tebal sudah mengering semua, akibat dampak musim kemarau hingga mudah terbakar. Itulah yang saya sebut banyak bahan bakarnya,” kata Nurpana.