Kamis 12 Sep 2019 11:41 WIB

JK Ungkap Dua Peninggalan Terpenting Habibie Bagi Indonesia

Habibie dinilai membangun teknologi dan demokrasi bagi Indonesia.

Red: Nur Aini
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat diwawancarai wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (12/9).
Foto: Dok Setwapres
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat diwawancarai wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (12/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengenang Presiden ke-3 RI BJ Habibie sebagai sosok negarawan yang pantas menjadi panutan bagi generasi muda bangsa saat ini, atas kiprahnya di pemerintahan dan pengembangan teknologi.

“Beliau telah menghabiskan waktunya untuk membangun bangsa ini dalam dua hal yang sangat penting, teknologi dan juga demokrasi bagi bangsa ini. Oleh karena itu, bagi kita jasa seorang negarawan harus menjadi panutan kita semua,” kata JK di Kantor Wapres Jakarta, Kamis (12/9).

Baca Juga

Menurut JK, tidak mudah bagi seseorang untuk dapat mengemban tugas sebagai negarawan sekaligus mengabdikan diri di bidang teknologi. Namun, BJ Habibie dapat menjalankan dua fungsi itu dengan baik.

“Beliau mengabdikan dirinya dalam teknologi sekaligus juga negarawan. Tidak mudah menyatukan hal itu,” ujarnya.

JK juga mengagumi ide BJ Habibie dalam pengembangan teknologi dan mengenalkan teknologi kepada generasi muda.

“Saya mengenal beliau karena ide-ide beliau yang dulu banyak hal, termasuk dia sangat senang untuk memberikan penjelasan kepada generasi muda soal IPTEK,” ujarnya.

Sebelumnya, JK menyempatkan untuk menjenguk BJ Habibie di RSPAD Gatot Soebroto pada Selasa (10/9). Namun, saat itu JK tidak dapat berkomunikasi langsung dengan Habibie karena kondisi kesehatannya.

Bacharuddin Jusuf Habibie meninggal dunia Rabu (11/9), pukul 18.05 WIB, di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, dalam usia 83 tahun. Ketua Tim Dokter Kepresidenan RI, Azis Rani, mengatakan Habibie mulai dirawat di RSPAD Gatot Soebroto sejak 1 September 2019.

Selama menjalani perawatan medis, BJ Habibie ditangani tim dokter spesialis di bidang penyakit jantung, penyakit dalam, dan penyakit ginjal. Sebelumnya, Habibie sempat dirawat di salah satu rumah sakit di Jerman karena mengalami kebocoran klep jantung.

Semasa hidupnya, BJ Habibie pernah menjabat sebagai Presiden ke-3 RI, Wapres ke-7 RI, serta Menteri Negara Riset dan Teknologi Indonesia. BJ Habibie pernah menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung dan Universitas Teknologi Rhein Westfalen (Rheinisch-Westflische Technische Hochschule) Aachen, Jerman, hingga meraih gelar doktor.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement