REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Sebagai daerah penghasil ikan terbesar di Jawa Barat, Kabupaten Indramayu harus mampu memanfaatkan potensi produk tersebut menjadi olahan yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Bupati Indramayu, Supendi, menjelaskan, selain ikan mentah yang telah merajai pasaran, Kabupaten Indramayu harus memiliki alternatif lain agar ikan mempunyai nilai ekonomis lebih tinggi. Yakni, dalam bentuk produk lain atau olahan ikan, seperti nugget, sosis, dan aneka olahan lainnya.
Supendi mengungkapkan, dengan adanya berbagai produk olahan ikan tersebut, maka diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk mengkonsumsi olahan ikan, terutama di kalangan anak-anak. Jika konsumsi ikan tinggi, maka akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indramayu.
‘’Kita berharap ini dapat mencegah stunting di Indramayu,’’ kata Supendi, di sela keiatan Sosialisasi Kegiatan Pemenuhan Gizi Masyarakat Melalui Peningkatan Konsumsi Olahan Ikan, di salah satu hotel di Indramayu, Rabu (11/9).
Kegiatan itu diselenggarakan oleh Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kabupaten Indramayu bersama dengan Kementerian Perindustrian RI.
Sementara itu, Direktur Industri Makanan Hasil Laut dan Perikanan pada Kementerian Perindustrian RI, Enny Ratnaningtyas mengatakan, kegiatan tersebut merupakan upaya untuk mendukung Gerakan Masyarakat Sehat (Germas). Selain itu juga merupakan upaya untuk menekan laju stunting di Kabupaten Indramayu. Desa yang menjadi lokus kegiatan tersebut yakni Desa Ilir dan Desa Eretan Wetan Kecamatan Kandanghaur.
‘’Kita ingin agar daerah yang masih ada anak stunting dapat meningkatkan pemenuhan gizi bagi masyarakatnya. Mudah-mudahan ini bisa menekan laju stunting di Indramayu,’’ tutur Enny.
Kegiatan tersebut diselenggarakan selama dua hari. Selain diberikan berbagai materi tentang olahan ikan, para peserta yang merupakan para ibu rumah tangga juga dibantu peralatan yang untuk mengembangkan kemampuan mereka.