REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Papua Barat Brigjen Herry Rudolf Nahak mengisyaratkan segera mencabut status siaga 1 di Papua Barat, bila situasi keamanan di Papua Barat sudah stabil. "Lihat situasi. Dalam waktu dekat, mudah-mudahan," kata Brigjen Herry, di Lapangan Borarsi, Manokwari, Papua Barat, Rabu (11/9).
Menurutnya, saat ini situasi keamanan di Papua Barat secara keseluruhan telah kondusif, kendati masih dilakukan sejumlah unjuk rasa di beberapa tempat. "Papua Barat aman, kondusif," katanya pula.
Kendati demikian untuk mencabut status siaga 1, diperlukan kondisi keamanan yang stabil. Upaya untuk kembali menyatukan masyarakat Papua Barat, polisi telah melakukan pendekatan terhadap para tokoh masyarakat yang memiliki basis massa.
"Kami meminta mereka (para tokoh, Red) sampaikan ke masyarakat agar tidak mudah terprovokasi, tidak terpancing ujaran kebencian, hoaks," katanya lagi.
Permintaan warga Papua tentang penindakan hukum kasus ujaran kebencian dan rasisme di Surabaya, sudah ditangani polisi. Untuk itu, ia mengharapkan agar kondisi masyarakat Papua dan Papua Barat agar kembali ke sedia kala.
"Penegakan hukum sudah dilakukan di sana (Jatim). Maka itu kita harus kembali ke posisi semula, aman, tertib, dan damai," katanya.
Karena itu, para pejabat Papua Barat dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Manokwari menandatangani Deklarasi Damai di Lapangan Borarsi, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Rabu. Deklarasi tersebut dihadiri oleh puluhan ribu masyarakat Manokwari. Mereka sepakat untuk kembali bersatu demi kehidupan yang aman dan damai.