Rabu 11 Sep 2019 16:05 WIB

Emil Prediksi ''Jantung'' Jabar Masa Depan Ada di Majalengka

Majalengka mempunyai kawasan strategis dan sektor pariwisata Majalengka berkembang.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Petugas mengisi avtur ke pesawat di Bandara BIJB Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Selasa (10/9/2019).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Petugas mengisi avtur ke pesawat di Bandara BIJB Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Selasa (10/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menilai, masa depan Jawa Barat ada di Majalengka. Menurutnya, tidak ada kawasan strategis di Indonesia seperti Rebana. Sebab kawasan yang berdekatan dengan pelabuhan Patimban dan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Ia pun, menyebut kawasan Rebana sebagai kota futuristik.

"Masa depan Jawa Barat saya ramalkan akan hadir di kawasan Majalengka, jantungnya ada di Majalengka. Tidak ada kawasan pelabuhan yang berdekatan dengan bandar udara. Cari di Indonesia yang punya kawasan se-strategis ini," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Rabu (11/9).

Baca Juga

Menurut Emil, ia telah melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan Hotel Horison Ultima Kertajati di Kertajati, Kabupaten Majalengka. Hal ini, menjadi pertanda dimulainya pengembangan kawasan Segitiga Rebana (Cirebon-Patimban-Kertajati).

Peletakan batu pertama ini ditandai dengan penekanan tombol sirine yang dilakukan oleh Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, Bupati Majalengka Karna Sobahi, Wakil Bupati Majalengka Tarsono D Mardiana, Komisaris PT Metropolitan Land, Tbk. Nanda Widya, Presiden Direktur PT Metropolitan Land, Tbk. Thomas J Angfendy, dan jajaran Direksi Metland. "Ini kick off bahwa konsep kawasan Rebana dimulai optimismenya dengan groundbreaking (peletakan batu pertama) hari ini," katanya.

Selain itu, Emil juga berharap Hotel Horison Ultima Kertajati bisa membawa kemajuan bagi Majalengka. Apalagi, sektor pariwisata Majalengka sedang berkembang. Hal itu membuat Majalengka menjadi salah satu destinasi wisatawan yang datang ke Jabar.

Dia pun meminta agar Metland memprioritaskan warga lokal untuk bekerja di hotelnya."Saya yakin pembangunan hotel ini akan membawa kemajuan luar biasa. Dan saya minta prioritaskan warga lokal (pekerjanya)," katanya.

Pada kesempatan yang sama, PT Metropolitan Land, Tbk. (Metland) juga menghibahkan tanah seluas dua hektare. Tanah ini diperuntukkan untuk pembangunan rumah sakit (RS). "Metland juga menghibahkan dua hektare tanahnya untuk kepentingan masyarakat Majalengka dan masyarakat Jawa Barat. Nanti kita proses jadi rumah sakit yang terbaik dan bisa melayani pelayanan kesehatan masyarakat," kata Emil.

Emil mengatakan, pendanaan untuk pembangunan rumah sakit tersebut bisa dari berbagai sumber dana, seperti APBD Kabupaten Majalengka ataupun APBD Provinsi Jawa Barat. Target pembangunan rumah sakit diharapkan selesai maksimal dalam waktu tiga tahun.

"Nanti bagaimana membangun, apakah porsi APBD (kabupaten) atau porsi (APBD) provinsi, ataupun nasional (APBN), enggak ada masalah, akan kita carikan. Tapi, dalam hitungan tahun harusnya sudah berdiri rumah sakit yang baik. Kalau membangun paling cepet setahun, paling lama tiga tahun," paparnya.

Presiden Direktur PT Metropolitan Land, Tbk Thomas J Angfendy mengatakan, rumah sakit tersebut diharapkan juga bisa menjadi fasilitas pendukung Bandara Kertajati. Lokasi tanah ini berjarak 600 meter dari Hotel Horison Ultima Kertajati. "Kami berniat menghibahkan juga tanah dua ketar agar bisa dibangun fasilitas pendukung airport Kertajati yaitu berupa rumah sakit," kata Thomas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement