REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca Panjaitan mengaku mendukung rencana pemerintah yang ingin membangun istana kepresidenan di Papua. Rencana tersebut dinilai sebagai perhatian negara untuk masyarakat Bumi Cendrawasih.
"Apa pun yang dipikirkan oleh pemerintah pusat untuk Papua itu harus kita hormati, apalagi disiapkan secara tulus, sentuhan yang lebih melekat lagi dan pasti tujuannya untuk kebaikan," ujar Hinca di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Selasa (10/9).
Menurutnya, berbagai permasalahan di Papua memang seharusnya diselesaikan dengan pendekatan yang persuasif. Salah satunya dengan bertemu dan berdialog langsung bersama masyarakat Papua di sana.
"Perlu berdialog, perlu sentuhan, perlu berkomunikasi secara dekat dengan teman-teman di Papua," ujar Hinca.
Ia berharap, rencana pemerintah tersebut dapat menjadi salah satu sarana mendekatkan negara dengan Papua. Mengingat berbagai permasalahan kesejahteraan, ekonomi, pendidikan di sana yang harus segera diselesaikan.
"Sepanjang itu maksudnya untuk mengembalikan semua menjadi baik, saya kira pemerintah memiliki otoritas untuk itu dan penting untuk menyelesaikan. Kita tunggu saja secepatnya supaya tuntas di Papua," ujar Hinca.
Diketahui, rencana tersebut muncul saat Jokowi menerima tokoh-tokoh Papua di Istana Negara, Jakarta. Ada 10 poin aspirasi tokoh-tokoh Papua yang disampaikan di depan Jokowi. Salah satunya adalah pembangunan Istana Presiden di Papua.
Jokowi pun lantas memenuhi permintaan tokoh-tokoh Papua soal pembangunan Istana Presiden di Bumi Cenderawasih tersebut. Ia menyatakan Istana Presiden di tanah Papua mulai dibangun tahun depan.
"Mulai tahun depan Istananya mulai dibangun," ujar Jokowi.