Selasa 10 Sep 2019 22:16 WIB

Disbudpar Kota Malang Panggil Manajemen Museum Bentoel

Mediasi ini berlangsung di ruang pemerintah terkait di Kantor Diaspora.

Rep: Wilda Fizriyani / Red: Agus Yulianto
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni memberikan keterangan pers terkait museum Bentoel di Kantor Diaspora, Kota Malang, Selasa (10/9).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni memberikan keterangan pers terkait museum Bentoel di Kantor Diaspora, Kota Malang, Selasa (10/9).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang telah memanggil perwakilan manajemen Bentoel Group, Selasa (10/9). Pemanggilan ini berkaitan merebaknya informasi rencana penjualan Museum Bentoel di Jalan Wiro Margo Nomor 32, Kota Malang.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, tampak tiga perwakilan manajemen tengah berdiskusi dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar), Ida Ayu Made Wahyuni. Mediasi ini berlangsung di ruang pemerintah terkait di Kantor Diaspora, Kota Malang. Pertemuan ini berlangsung kurang lebih 30 menit.

Saat ditemui wartawan, ketiga perwakilan manajemen menolak memberikan keterangan detail alasan penjualan Museum Bentoel. Alih-alih memberikan penjelasan lisan, ketiganya justru membagikan keterangan tertulis dari pimpinan pusat. Keterangan alasan penutupan museum diungkapkan atas nama Director of Legal & External Affairs Bentoel Group, Mercy Francisca Hutahaean. 

Menurut Mercy, perusahaan selama ini telah melakukan kajian terhadap setiap lini usaha dan aset-aset. Upaya ini dilakukan agar dapat memperoleh manfaat sebesar-besarnya. Kemudian juga termasuk mendukung pencapaian startegi bisnis perusahaan.

Berdasarkan hasil kajian, perusahaan memutuskan untuk melepaskan semua aset yang sebelumnya digunakan di Museum Bentoel. "Agar dapat lebih fokus kepada prioritas perusahaan dan menumbuhkan bisnis," kata Mercy.

Mercy menjelaskan, perusahaan selama ini juga telah dan akan melakukan investasi dalam pengembangan fasilitas modern berkelas dunia. Tujuannya, tidak lepas untuk mendukung peningkatan ekspor. Apalagi, pihaknya juga berkomitmen untuk mengembangkan produk dan sumber daya manusiam

"Hal-hal tersebut merupakan wujud nyata dari dukungan kami terhadap program-program pemerintah, khususnya di bidang ekonomi dan sumber daya manusia," tandas Mercy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement