Selasa 10 Sep 2019 20:21 WIB

Kebakaran Lahan di Penajam Paser Utara Meningkat

Disinyalir kebakaran yang terjadi karena sengaja dibakar oleh pemilik lahan.

Sejumlah kendaraan melintas saat kabut asap kebakaran hutan dan lahan menyelimuti jalanan (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah kendaraan melintas saat kabut asap kebakaran hutan dan lahan menyelimuti jalanan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PENAJAM -- Kebakaran lahan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dalam tiga hari terakhir meningkat. Kepala sub Bidang Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD setempat Nurlaila mengonfirmasi terjadi 18 kebakaran lahan. "Disinyalir sengaja dibakar oleh warga pemilik lahan," ujar Nurlaila di Penajam Selasa (10/9).

Dalam satu hari kebakaran lahan di wilayah Benuo Taka (sebutan Kabupaten Penajam Paser Utara) bisa terjadi mencapai tujuh kali. Sebagian besar kebakaran lahan di wilayah Penajam Paser Utara tersebut menurut Nurlaila, terjadi di Kecamatan Penajam.

Baca Juga

BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara menduga kebakaran lahan yang terjadi di daerah itu faktor kesengajaan yang dilakukan masyarakat. "Kami duga ada faktor kesengajaan yang dilakukan warga melakukan pembakaran, tetapi tidak diawasi," ucap Nurlaila.

Salah satunya lanjut ia, pembakaran sampah yang tidak diawasi, sehingga api menjalar ke lahan di sekitarnya dan terjadilah kebakaran. Kebakaran lahan yang terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut mengakibatkan jarak pandang di Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan Balikpapan menurun.

Masyarakat dan perusahaan diminta ikut menjaga lingkungan dengan tidak melakukan pembakaran apalagi tanpa diawasi. Sebab dampaknya cukup luas termasuk merusak ekosistem hewan di sekitar.

Setiap perusahaan diminta jangan hanya melindungi wilayahnya saja. Tetapi juga harus berpartisipasi membantu melindungi masyarakat sekitar saat terjadi bencana. "Warga diimbau jangan membakar lahan dengan alasan apapun, apalagi tanpa adanya pengawasan karena berpotensi menimbulkan kebakaran yang lebih luas," tambah Nurlaila.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement