Selasa 10 Sep 2019 20:08 WIB

Banyuwangi Luncurkan Sentra Kuliner Pintar

Kuliner Pintar ini berada di sisi utara Taman Blambangan.

Sentra Kuliner Pintar di Taman Blambangan Banyuwangi.
Foto: dokpri
Sentra Kuliner Pintar di Taman Blambangan Banyuwangi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Kabupaten Banyuwangi berkolaborasi dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Terbuka meluncurkan Kuliner Pintar. Sentra kuliner di area Taman Blambangan Banyuwangi kini pedagangnya difasilitasi kompor induksi listrik yang ramah lingkungan.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut positif peluncuran Kuliner Pintar ini. Menurut Anas, penggunaan kompor listrik bagian dari upaya mewujudkan efisiensi energi dan mengoptimalkan energi yang andal, aman, serta ramah lingkungan.

“Kami mendukung upaya konversi kompor energi lain ke kompor induksi ini, mengingat manfaatnya yang besar,” kata Anas, Selasa (10/9).

Peluncuran Kuliner Pintar ini dilakukan di area PKL Taman Blambangan pada Senin malam (10/9/2019). Hadir dalam peluncuran tersebut Bob Saril, GM Distribusi PLN Jawa Timur dan Vice President Strategi Pemasaran Bisnis Inovatif PLN Iman Faskayana dan.

Kuliner Pintar ini berada di sisi utara Taman Blambangan. Tempat ini memang merupakan salah satu sentra kuliner kaki lima di Kota Banyuwangi yang menjajakan beragam makanan dan minuman. Lewat program ini, sebanyak 26 pedagang kaki lima (PKL) di sentra kini telah menggunakan kompor induksi listrik bantuan dari PLN.

Tak hanya itu, PLN juga melengkapinya dengan berbagai fasilitas, seperti enam stasiun pengisian listrik umum (SPLU) dan wifi gratis.

Dengan adanya Kuliner Pintar ini, Anas berharap daya saing pedagang kuliner di kawasan ini meningkat. Selain itu, lingkungan di kawasan ini juga bakal menjadi menjadi lebih bersih, tidak ada lagi asap yang dikeluarkan saat memasak.

“Kuliner Pintar ini sejalan dengan pengembangan pariwisata Banyuwangi ke depan. Di mana tidak hanya perbaikan pada obyek wisatanya saja, namun lingkungan yang bersih dan sehat juga menjadi target kami ke depan,” kata Anas.

“Dan para pedagang jangan lupa, kurangi produksi sampah plastik. Karena pemkab telah menetapkan Taman Blambangan sebagai kawasan bebas sampah plastik,” pesan Anas.

Sementara itu, GM Distribusi Jawa Timur Bob Saril mengatakan saat ini Banyuwangi telah menjadi salah satu destinasi pariwisata yang terus berkembang. Untuk itu PLN ingin turut berkontribusi memajukan pariwisata di daerah ini.

“Kami ingin mendukung pariwisata daerah salah satunya dengan menggagas Kuliner Pintar untuk pertama kalinya di Indonesia, dimana PKL kami ajak menggunakan kompor berbahan bakar ramah lingkungan. Juga kami lengkapi fasilitas SPLU yang bisa dimanfaatkan wisatawan,” kata Bob Saril.

Saril mengatakan, penggunaan kompor induksi listrik memberikan banyak keuntungan bagi para PKL. Salah satunya pedagang bisa melakukan penghematan dalam pembelian bahan bakar untuk memasak. Karena biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan kompor induksi lebih murah dibandingkan kompor berbahan bakar gas.

“Tarif listrik per KWH hanya Rp. 1467 itu artinya kalau dalam satu jam pedagang menggunakan 1000 kwh biayanya ya hanya Rp. 1467. Energi listrik juga relatif aman dan selalu tersedia, tidak seperti gas yang jumlahnya kadang terbatas di pasaran,” kata Saril.

Salah satu penjual minuman di Taman Blambangan, Hawati mengaku senang dengan peluncuran Kuliner Pintar ini. Dia juga salah satu PKL yang telah menggunakan kompor induksi untuk memasak. “Saya sudah coba masak air untuk buat kopi. Ternyata sangat cepat mendidihnya, tidak sampai satu menit. Kompornya juga bagus, mudah dibersihkan,” ujar Hawati.

 

Selain di area Taman Blambangan, PLN juga telah membangun SPLU di beberapa lokasi wisata Banyuwangi seperti Pantai Cacalan, Bangsring Underwater, Hutan Djawatan dan Kampung Primitif. SPLU yang dilengkapi wifi gratis di area Kuliner Pintar ini bisa dimanfaatkan oleh  pengunjung untuk mencharger telepon seluler dan lainnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement