REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan istana kepresidenan di Jayapura, Papua akan dimasukkan dalam penganggaran 2020. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro menyebutkan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti kajian pembangunan istana kepresidenan di Papua, menyusul janji Presiden Jokowi yang disampaikan di hadapan sejumlah tokoh masyarakat Papua di Istana Negara, Selasa (10/9).
"Kan cuma (kajian) bikin istana, tapi detailnya saya tidak tahu, kalau bangun istana nanti ya dibangun tak masalah. Kita follow up untuk rencana penganggaran 2020," kata Bambang.
Soal berapa kebutuhan dana yang dibutuhkan untuk membangun istana di Jayapura, Bambang mengaku masih membutuhkan kajian mendalam.
Sebelumnya, Presiden Jokowi berjanji akan membangun Istana Presiden di Tanah Papua. Hal itu disampaikannya menyanggupi permintaan dari sejumlah tokoh dari Papua dan Papua Barat dalam pertemuan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/9) siang ini. "Mulai tahun depan Istana akan dibangun (di Papua)," ujar Jokowi.
Presiden pun kemudian menanyakan terkait kesiapan tanah untuk pembangunan Istana Presiden di Papua. "Mengenai Istana Presiden. Ini yang di sana sulit tanahnya. Tanahnya disediakan 10 ha gratis? 10 ha bener? Sudah ada? Punya Pak Abisai?" kata Jokowi.
Mendengar pertanyaan Presiden, Ketua DPRD Jayapura Abisai Rollo pun menyebut telah menyediakan lahan seluas 10 hektare untuk pembangunan Istana. Abisai yang juga ketua rombongan sebelumnya menyampaikan sejumlah permintaan kepada Presiden Jokowi. Salah satunya yakni meminta pemerintah membangun Istana Presiden di Kota Jayapura.
"Membangun Istana Presiden RI di Papua, di ibu kota provinsi Papua di Kota Jayapura," kata Abisai.
Kondisi Papua dan Papua Barat perlahan mulai kondusif menyusul aksi demonstrasi yang berakhiri rusuh di sejumlah titik. Demonstrasi terkait protes aksi rasialis terhadap mahasiswa Papua di Surabaya. Polisi telah menetapkan sejumlah tersangka terkait dengan aksi rasialis tersebut.