Selasa 10 Sep 2019 18:52 WIB

260 Mahasiswa dari 46 Perguruan Tinggi Magang di PLN

Program tersebut sebagai wujud komitmen PLN dalam mendukung sektor pendidikan.

Rep: Rakhmat Hadi Sucipto/ Red: Agus Yulianto
Direktur Human Capital Management (HCM) PLN Muhamad Ali (kedua dari kiri) didampingi GM Pusdiklat PLN Badrul Musthafa (paling kiri, depan) menandatangani perjanjian kerja sama dengan 46 perguruan tinggi saat peluncuran Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) Batch II Tahun 2019 di Graha PLN Pusdiklat, Jakarta, Selasa (10/09/2019). Sebanyak 260 mahasiswa mengikuti program tersebut.
Foto: Foto: Rakhmat Hadi Sucipto/Republika
Direktur Human Capital Management (HCM) PLN Muhamad Ali (kedua dari kiri) didampingi GM Pusdiklat PLN Badrul Musthafa (paling kiri, depan) menandatangani perjanjian kerja sama dengan 46 perguruan tinggi saat peluncuran Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) Batch II Tahun 2019 di Graha PLN Pusdiklat, Jakarta, Selasa (10/09/2019). Sebanyak 260 mahasiswa mengikuti program tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 260 mahasiswa dari 46 perguruan tinggi (PT) di Indonesia mengikuti Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) Batch II Tahun 2019 di PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero. “Mahasiswa magang tersebut akan belajar bidang konstruksi, pembangkit, transmisi, distribusi, transaksi energi, pelayanan pelanggan, pendidikan dan latihan, penunjang, manajemen produksi, telekomunikasi, dan programming,” kata Direktur Human Capital Management PLN Muhamad Ali saat peluncuran PMMB Batch II/ 2019 di Graha PLN Pusdiklat, Jakarta, Selasa (10/9).

Dari 46 perguruan tinggi tersebut, jelas Ali, 33 perguruan tinggi menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) baru, enam perpanjangan kerja sama, serta tujuh perguruan tinggi dengan PKS sudah ada dan masih berlaku. Perguruan tinggi tersebut berasal dari Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Jawa.

Para mahasiswa bakal magang di unit-unit serta anak perusahaan PLN. Target yang ditetapkan oleh Forum Human Capital Indonesia (FHCI) dalam PMMB Batch 2/2019 di lingkungan PLN sebanyak 200 mahasiswa yang berasal dari politeknik, sekolah tinggi, institut, maupun universitas dengan strata diploma 3 (D3), diploma 4 (D4), dan sarjana 1 (S1). “Para mahasiswa akan magang di 10 unit dan tiga anak perusahaan PLN,” jelas Ali

Menurut Ali, program tersebut sebagai wujud komitmen PLN dalam mendukung sektor pendidikan di Indonesia. Karena itulah, melalui corporate social responsibility (CSR) PLN Peduli meluncurkan Program Magang Mahasiswa Bersertifikat Batch II tersebut. PMMB menjadi salah satu wujud nyata CSR PLN Peduli yang sudah berjalan sejak Oktober 2018. “PMMB ini didukung oleh Kementerian BUMN untuk membuktikan bahwa kami semua sangat peduli terhadap kemajuan sektor pendidikan di Indonesia. Ini juga menjadi wujud nyata program BUMN Hadir untuk Negeri,” kata Ali.

General Manager Pusat Pendidikan dan Pelatihan PLN Badrul Musthafa menyatakan, PMMB merupakan tindak lanjut dari program Forum Human Capital Indonesia Kementerian BUMN. Pada 2018 lalu, program tersebut dilakukan dengan lima perguruan tinggi bidang distribusi dengan peserta 71 mahasiswa.

Mereka magang selama enam bulan. Pada 2018 tersebut juga ada 15 mahasiswa dari tiga perguruan tinggi bidang diklat yang magang selama tiga bulan. Target biaya yang direalisasikan CSR PLN melalui PMMB hingga 2019 ini mencapai Rp 11 miliar. 

Batch I 2019, jelas Badrul, berlangsung selama enam bulan sejak Maret hingga Agustus 2019 yang diikuti 121 mahasiswa dari 11 perguruan tinggi. Kegiatan magangnya dilaksanakan di lima Unit Induk Distribusi (UID) dan dua anak perusahaan PLN serta Pusdiklat. 

Menurut Badrul, program-program pendidikan yang dilakukan PLN mendapat respons positif dari perguruan tinggi serta sekolah menengah kejuruan (SMK). Ada harapan besar melalui program ini dapat meningkatkan kompetensi anak negeri yang dibutuhkan menjadi tenaga kerja produktif di dunia industri.

PLN benar-benar menerapkan standar tinggi dalam program magang tersebut. Menurut Ali, peserta magang bekerja seperti pegawai PLN dengan bimbingan dari para mentor dan co-mentor PLN. Ini dilakukan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang siap terjun di dunia kerja, khususnya pada sektor ketenagalistrikan.

Dengan mengikuti aturan main perusahaan, kata Ali, mahasiswa akan belajar disiplin, budaya kerja, dan etika. "Mereka harus disiplin. Tahu dunia kerja dan mereka diperlakukan sebagai pegawai. Mereka dapat uang saku, tetapi mereka harus mengikuti irama kerja kita," ungkap Ali.

Peserta magang, kata Ali, akan mengikuti program kompetensi. Dengan demikian, setelah magang berakhir mereka mendapat ijazah dan sertifikat kompetensi. Jika memenuhi kompetensi yang ditetapkan, akan mendapat penempatan di PLN. Untuk mendapatkan sertifikat kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), mereka harus praktik dulu. 

Mentor dan co-mentor, menurut Ali, akan memantau para peserta magang. Bila memenuhi syarat dan memiliki nilai bagus, mereka bisa menjadi pegawai PLN. 

Program-program sebelumnya sudah membuahkan hasil. Menurut Ali, PLN sudah mengangkat 456 orang menjadi pegawai PLN melalui program magang D3 dan SMK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement