BOGOR, AYOBANDUNG.COM--Pembinaan berjenjang, mencari dan mempersiapkan atlet yang handal jelang Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat 2022, menjadi dasar Pengurus Cabang Persatuan Basket Indonesia (Pengcab Perbasi) Kota Bogor menggelar Liga Basket Perbasi Kota Bogor di tahun 2019.
Mulai 7 September hingga 27 Oktober 2019, para pebasket junior yang terbagi dalam 5 kelompok yang berasal dari 8 klub basket di Kota Bogor saling unjuk kebolehannya dan strategi untuk meraih hasil yang terbaik.
Ketua Pengcab Perbasi Kota Bogor yang baru dilantik pada Juli lalu, Ferro Sopacua mengatakan, Liga Basket Perbasi Kota Bogor adalah baru pertama kali dilaksanakan. Ferro menambahkan, pembinaan yang berkesinambungan menjadi alasan utamanya.
Khusus untuk kelompok umur (KU) 17, liga ini ini menjadi ajang seleksi awal untuk Porda 2022. Untuk yang kelompok umur di bawahnya kita proyeksikan menuju KU-17, jadi kalau diperlukan kita sudah memiliki stok pemain. Karena pesertanya masih berstatus pelajar, maka pertandingannya dilaksanakan pada akhir pekan, Sabtu dan Minggu, ujar Ferro, Senin (9/9/2019).
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bogor, Eko Prabowo mengatakan, seharusnya pembinaan seperti inilah yang dilakukan para pengcab di Kota Bogor, karena akan menjadi database bagi para atlet pelajar. Bagi KONI Kota Bogor ini akan menjadi pembinaan olahraga yang lebih bergengsi untuk meraih prestasi.
Saya yakin melalui kegiatan ini akan muncul atlet basket Kota Bogor yang secara kualifikasi diatas rata-rata, ujar Eko.
Basket Kota Bogor lanjut Eko, memiliki prestasi yang cukup bagus. Porda terakhir meraih medali perak dan perunggu. Untuk basket tingkat pelajar, Kota Bogor meloloskan tim basket dalam Popda.
Selain itu, untuk ajang Honda DBL West Java Series, Kota Bogor diwakili Regina Pacis berhasil meraih juara. Bagi sekolah di Kota Bogor, Eko mengimbau agar sekolah tidak sebatas olah pikir semata.
Saya selalu mengatakan bahwa anak dan sekolah yang bagus selalu memperhatikan tiga pilar pada anak, yaitu mental, pikir dan fisik. Ketiganya harus seimbang agar menghasilkan anak yang berkarakter dan berkompeten, jelas Eko.