Senin 09 Sep 2019 23:29 WIB

Kebakaran Jambi Meluas, Tim Tambah Helikopter Water Bombing

Lahan gambut dan keterbatasan air membuat tim karhutla kesulitan memadamkan api.

Foto udara kawasan permukiman penduduk yang diselimuti kabut asap di Arang-arang, Kumpeh Ulu, Muarojambi, Jambi, Kamis (15/8/2019).
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Foto udara kawasan permukiman penduduk yang diselimuti kabut asap di Arang-arang, Kumpeh Ulu, Muarojambi, Jambi, Kamis (15/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Provinsi Jambi mencapai 700 hektare dan semakin meluas. Tim satgas menambah satu helikopter water bombing untuk melakukan pemadaman dari udara.

Dansatgas Karhutla Jambi Kol Elphis Rudy mengatakan pihaknya saat ini menambah satu helikopter untuk melakukan water bombing di Muarojambi dan Tanjung Jabung Timur. "Kami tambah satu helikopter lagi untuk pemadaman di daerah Dendang dan Kumpeh," katanya.

Baca Juga

Lahan gambut dan keterbatasan air membuat tim karhutla kesulitan melakukan pemadaman. "Kami kesulitan air, rencananya akan buat hujan buatan untuk mengisi kanal-kanal yang kering," kata Elphis, Senin (9/9).

Gubernur Jambi Fachrori Umar mengancam akan mencabut izin perusahaan konsesi jika terbukti di lahan mereka terjadi karhutla di wilayah Provinsi Jambi. "Saya akan panggil dan copot perusahaan yang konsesinya terbukti terbakar," kata Fachrori Umar, usai meninjau melalui udara lahan yang terbakar.

Fachrori menegaskan dalam waktu dekat akan memanggil semua perusahaan yang lahannya terbakar. Jika perusahaan tersebut tidak mampu mengendalikan silakan tutup usahanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement