Senin 09 Sep 2019 22:29 WIB

Warga Pekanbaru Tolak Lokasi Penampungan Pencari Suaka

Keberadaan pencari suaka dinilai akan berdampak pada perbedaan adat istiadat.

Suasana pengungsi para pencari suaka / Ilustrasi
Foto: Republika/Haura Hafizhah
Suasana pengungsi para pencari suaka / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Sejumlah warga Jalan Kartama, Kota Pekanbaru menggelar unjuk rasa menolak rencana pengelola Rumah Detensi Imigrasi setempat sebagai lokasi penampungan imigran pencari suaka. Dalam aksinya yang digelar Senin (9/9) siang, warga keberatan rencana pengelola Rumah Detensi Imigrasi menyulap Gedung Nevada di sana sebagai lokasi penampungan imigran pencari suaka.

Warga khawatir keberadaan penampungan imigran akan berpengaruh terhadap kondusivitas masyarakat. "Masyarakat menolak keberadaan penampungan Gedung Nevada untuk imigran. Mungkin ada anggapan efek samping atau perbedaan adat istiadat," ujar Ketua RW 6 Kelurahan Maharatu, Sucipto.

Baca Juga

Ia menjelaskan, perbedaan kebiasaan dan adat istiadat imigran dikhawatirkan membawa dampak negatif bagi masyarakat. Ia mengaku sering mendengar pengaruh negatif akibat keberadaan warga asing itu. "Selalu dengar dari tempat lain, sering terjadi hal tak diinginkan hingga masyarakat trauma," katanya.

Hal senada juga disampaikan ketua pemuda setempat, Riki. Menurut dia, penolakan itudisampaikan seluruh RW dan RT di Kelurahan Maharatu."Ini bukan dari satu RT saja tapi perwakilan seluruh RT di Kelurahan. Maharatu. Warga tidak terima kehadiran Nevada untuk penampungan. Warga mendengar ada (Imigran) yang menghamili istri orang dan mencuri," kataRiki.

Berdasarkan catatan, tercatat sebanyak 1.000 imigran dari berbagai negara konflik di Timur Tengah yang kini berada di Riau. Beberapa dari mereka bahkan telah tujuh tahun di Pekanbaru. Hingga kini, para imigran itu belum mendapat kepastian untuk menuju negara ke tiga.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement