Senin 09 Sep 2019 09:39 WIB

ICMI Didorong Berperan dalam Pembangunan di Daerah

ICMI harus berperan kepada program pembangunan khususnya bidang keagamaan.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Logo ICMI
Foto: tangkapan layar google image
Logo ICMI

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) didorong memberikan kontribusi pada pembangunan di daerah. Terutama dalam perencanaan pembangunan pemerintah daerah.

Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Kota Sukabumi Dida Sembada ketika membuka Musyawarah Daerah (Musda) Organisasi Daerah (Orda) Kota Sukabumi akhir pekan lalu. Musda yang menggusung tema "Menjunjung tinggi nilai-nilai kecendikiawanan, keislaman, dan kebangsaan guna mewujudkan Kota Sukabumi yang Religius, Nyaman, dan Sejahtera (Renyah)' tersebut dihadiri Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi yang sekaligus sebagai Ketua ICMI Orda Kota Sukabumi. "ICMI menjadi garda terdepan dalam mewujudkan pemerintahan yang Renyah," ujar Sekretaris Daerah Kota Sukabumi Dida Sembada.

Baca Juga

Pada tahun pertama masa kepemimpinan kepala daerah, visi yang digeber adalah Visi Religius, Nyaman dan sejahtera. ICMI kata Dida, harus berperan kepada program pembangunan khususnya bidang keagamaan.

Selama ini ICMI memberikan masukan positif dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) dan pelaksanaan musrenbang. Hal ini bagian dari peran serta ICMI mendukung visi Sukabumi Renyah. Intinya, ICMI sudah berperan dalam perencanaan pembangunan dan program pembangunan lainnya untuk mewujudkan apa yang dicita-citakan.

Ketua ICMI Orda Kota Sukabumi Sekaligus Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, ajang musda ini sebagai media pemilihan kepengurusan organisasi lima tahun ke depan.  "Siapapun yang terpilih harus mengedepankan dan menjaga tiga karakter ICMI yakni keislaman, kebangsaan dan kecendiakawanan, sehingga karakteristik ICMI muncul di masa depan," ungkapnya.

Kecendikiawanan kata Fahmi, berarti suatu pola berpikir, bersikap, dan berperilaku yang didasarkan pada prinsip-prinsip ilmu pengetahuan. Sementara Keislaman dalam konteks ini dipahami sebagai sistem nilai hidup yang bersumber pada Alquran dab hadist.

Terkait Kebangsaan, ICMI tidak bisa dipisahkan dari sejarah dan pembangunan bangsa. ICMI adalah bagian tegak dan kokohnya negara.

Wali kota mengatakan ICMI yang didirikan pada 7 Desember 1990 ini dilatarbelakangi minimnya kontribusi umat Islam terutama dari sisi pemikiran terhadap kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Padahal umat Islam bagian terbesar dari penduduk Indonesia dengan persentase mendekati 90 persen.

Para cendikiawan Muslim merasa prihatin sebab potensi umat Islam yang besar belum memaksimalkan perannya baik dalam politik, ekonomi, dan sosial budaya. Di Sukabumi, ICMI akan terus berkonsolidasi dengan komponen keislaman dan umat serta bergerak untuk membangun Sukabumi lebih baik. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement