Jumat 06 Sep 2019 23:43 WIB

Purwakarta Bantu Pulangkan 3 Pekerja Bermasalah di Saudi

Dua di antaranya mengalami over stay serta seorang lagi meninggal dunia.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Andi Nur Aminah
Pekerja migran Indonesia.
Foto: Kemnaker
Pekerja migran Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta, membantu kepulangan tiga pekerja migran Indonesia (PMI) yang bermasalah di Arab Saudi. Tiga PMI itu, dua di antaranya mengalami over stay serta seorang lagi meninggal dunia akibat serangan jantung.

Kabid Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta, Tuti Gantini, mengatakan, pada awal September ini pihaknya telah membantu kepulangan PMI yang bermasalah. Bahkan, dua di antaranya sempat viral di media sosial, karena ingin pulang ke Tanah Air, tetapi terkendala biaya. "PMI yang sudah kita bantu pulangkan itu, merupakan pekerja yang berangkat sebelum 2011," ujar Tuti, Jumat (6/9).

Baca Juga

Tiga PMI yang bermasalah tersebut, yakni Abdul Karim, warga Gg Bata Kaum Kidul, Kelurahan Cipaisan, Kecamatan Purwakarta. PMI ini bekerja sebagai sopir di Arab Saudi. Namun, karena yang bersangkutan sakit dan visa tinggalnya sudah habis, jadi mengalami over stay selama berbulan-bulan.

Kemudian, PMI Tuti Nurhayati, warga Desa Gunung Karung, Kecamatan Maniis. Tuti, bekerja di Arab Saudi selama 11 tahun. Namun, keluarga sempat hilang kontak dengan PMI ini. Ternyata, PMI Tuti diperlakukan tidak mengenakan oleh agennya.

Yang bersangkutan, di jual dari satu majikan ke majikan lain. Bahkan, Tuti ini tidak mendapat upah seperti yang dijanjikan. Belum lama ini, Tuti membuat video yang meminta tolong, supaya bisa dipulangkan ke Tanah Air.

Kemudian, yang hari ini dipulangkan yaitu Enung Nuroh, warga Desa Cibodas, Kecamatan Sukatani. PMI ini, mendapat serangan jantung, saat sedang shalat. Lalu, dibawa ke RS di Arab Saudi, karena kondisinya koma. Lalu, selama lima hari dirawat, yang bersangkutan meninggal dunia. "Kita, bekerja sama dengan SBMI untuk memulangkan para PMI ini," ujar Tuti.

Sementara itu, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, mengaku, pihaknya berupaya membantu para PMI yang mengalami masalah di luar negeri. Apalagi, PMI yang bermasalah itu mayoritas berangkat sebelum 2011. Mengingat, sejak 2011 hingga saat ini Purwakarta masih memberlakukan moratorium PMI ke Arab Saudi dan Malaysia.

"Meski mereka berangkat melalui jalur ilegal, tapi kalau ada masalah seperti ini, kita berupaya untuk membantu," ujar Anne.

Selain itu, pihaknya meminta kepada warga untuk tidak tergiur menjadi PMI. Apalagi, berangkatnya melalui jalur ilegal. Bagi bekas PMI yang masih produktif itu, pihaknya akan membantu untuk permodalan. Supaya, mereka bisa mandiri secara finansial di kampung halamannya.

Secara terpisah, keluarga Tuti Nurhayati sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kepulangan PMI tersebut. Munajat (38) suami dari Tuti, mengatakan, saat isterinya sudah kembali ke rumah setelah 11 tahun bekerja di Arab Saudi. "Alhamdulillah, saat ini kami sekeluarga sudah berkumpul lagi. Terima kasih, kepada pemkab dan SBMI yang sudah membantu memulangkan isteri saya," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement