Jumat 06 Sep 2019 22:21 WIB

PB HMI Bertemu Wapres JK Bahas Kandidat Lokasi Kongres

Kedatangan PB HMI untuk menyampaikan hasil pleno ke Wapres JK

Jajaran Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) beserta perwakilan dari cabang-cabang serta badan koordinasi (badko) HMI se-Indonesia bertemu dengan Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia HM Jusuf Kalla (JK) di Istana Wapres pads Kamis (5/9).
Jajaran Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) beserta perwakilan dari cabang-cabang serta badan koordinasi (badko) HMI se-Indonesia bertemu dengan Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia HM Jusuf Kalla (JK) di Istana Wapres pads Kamis (5/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jajaran Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) beserta perwakilan dari cabang-cabang serta badan koordinasi (badko) HMI se-Indonesia bertemu dengan Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia HM Jusuf Kalla (JK) di Istana Wapres pads Kamis (5/9). Pertemuan itu dilakukan dalam rangka silaturahim, dan penyampaian hasil-hasil Pleno II PB HMI, mengingat JK adalah alumni HMI.

Penanggung jawab Ketua Umum PB HMI, Arya Kharisma Hardy menyampaikan beberapa poin penting hasil Pleno II PB HMI. Di antaranya, pemecatan respiratori Saddam Al-Jihad sebagai kader HMI, dan pengerucutan kandidat tuan rumah kongres PB HMI ke-31 menjadi Solo, Bandung, Malang, Jember, dan Pontianak. Nantinya kandidat tuan rumah kongres ini akan diverifikasi oleh tim yang dibentuk oleh PB HMI.

“Ke depan, PB HMI diharapkan mampu menyesuaikan dengan pola-pola perkembangan zaman, mengingat perkembangan teknologi saat ini mendorong kita untuk beradaptasi dengan lebih cepat. Belum lagi disrupsi yang mengharuskan kami mempelajari banyak skil-skil baru dalam menghadapi berbagai tantangan global yang semakin kompleks,” kata Arya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (6/9).

Jusuf Kalla menyambut baik kedatangan PB HMI dan perwakilan-perwakilan dari cabang serta Badko HMI se-Indonesia. Dia berharap, HMI mengedepankan nilai-nilai akademik sebagai aktualisasi tujuan HMI, dan juga mendorong kader-kader untuk menjadi entrepreneur.

Selain itu, JK mewanti-wanti kepada kader HMI untuk tegas dan tidak menoleransi setiap pelanggaran moral serta etis. Sebagai mahasiswa Islam, nilai-nilai tersebut yang harus tetap dijaga agar marwah organisasi yang menjunjung tinggi syiar Islam tidak tercoreng.

“Ukuran keberhasilan HMI yaitu seberapa jauh ia mampu mencapai tujuannya. Di antaranya terciptanya insan akademis dalam artian memiliki pemahaman keilmuan yang baik, insan pencipta melalui riset ilmiah dan pembukaan lapangan kerja, serta insan pengabdi dalam artian memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat,” tutur JK yang mantan Ketua Umum HMI Cabang Makassar periode 1965-1966.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement