LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Masa kepemimpinan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul ulum saat ini memasuki usia satu tahun. Selama masa tersebut, sektor pariwisata termasuk menjadi salah satu yang banyak menjadi sorotan.
Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, menargetkan sektor tersebut menjadi penggerak ekonomi Jawa Barat.
Berbagai hal terkait pemaksimalan potensi pariwisata di berbagai daerah di Jabar mulai diinisiasi. Pada momen Ulang Tahun Jabar ke-74, Emil pun secara gamblang menyebutkan bahwa sektor tersebut akan menjadi fokus pembangunan Jabar.
"Pembangunan Jawa Barat secara umum diarahkan kepada pengembangan industri pariwisata, ekonomi kreatif dan digital," ungkap Emil dalam pidatonya kala itu.
Hal ini tak lain didasarkan pada tingginya potensi pariwisata Jabar yang tersebar di tiap kabupaten/kotanya, serta dinilai dapat meningkatkan pendapatan daerah.
"Pada 2018 Jawa Barat adalah provinsi nomor satu destinasi investasi Indonesia sebesar Rp160 triliun. Jabar juga dianugerahi Provinsi Paling Mempesona dan sebagai destinasi wisata halal," ungkapnya.
1. Targetkan 49,8 juta wisatawan
Untuk memperkuat predikat sebagai provinsi wisata, tahun ini Emil menargetkan sebanyak 49,8 juta wisatawan datang mengunjungi Jabar. Target tersebut terdiri dari 48 juta wisatawan nusantara dan 1,8 juta wisatawan asing.
Pihaknya juga merancang hingga 262 agenda pariwisata di berbagai bidang, mulai dari seni dan budaya, religi, kuliner, dan sebagainya. Agenda-agenda tersebut direncanakan akan digelar melalui beberapa pendekatan, yakni nomadic traveller, digital tourism, hingga wisata halal. Sebanyak 50% targetnya adalah milenial.
"Saya yakin dari dulu, kalau pariwisata adalah lokomotif ekonomi Jawa Barat. Dari kelas kecil sampai kelas besar, dari tukang parkir hingga konglomerat, semua punya peluang," ungkap Emil selepas meluncurkan West Java Calender of Event 2019 di The Trans Luxury Hotel Bandung, Selasa (25/6/2019).
2. Dari workshop hingga bus wisata
Belum lama ini, pihak Pemprov Jabar bekerjasama dengan East West Center (EWC) menggelar workshop 'Smart Tourism' yang ditujukkan bagi para pengelola pariwisata, khususnya para ASN di lingkungan Pemprov Jabar serta Pemda 27 kabupaten/kota se-Jabar.
Workshop yang diikuti oleh sebanyak 30 peserta tersebut bertujuan untuk melahirkan para penggerak pengelola program wisata di setiap kota/kabupaten se-Jabar. Mereka nantinya diminta untuk 'menularkan' ilmu yang didapat bagi rekan serta komunitasnya di daerah masing-masing.
"Kami merasa bangga karena sudah terlihat barusan mindset-nya, keinginan dan harapannya disampaikan di hadapan kita. Mudah-mudahan ilmu yang diberikan bisa bermanfaat khususnya untuk peningkatan pariwisata Jabar dan ujungnya bisa meningkatkan PAD dari pariwisata," ungkap Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum selepas menyelenggarakan workshop tersebut.
Selain mendidik calon penggerak wisata daerah, masing-masing kota/kabupaten di Jabar rencananya akan dihibahkan bus pariwisata serupa bus Bandros di Kota Bandung untuk dapat bergerak menjadi salah satu ikon wisata daerah masing-masing.
Tak hanya itu, rencananya pusat-pusat kreativitas anak muda guna menunjang kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif juga akan dibangun.
"Kita juga akan bangun pusat kreativitas anak muda di 27 kabupaten/kota, sekarang sudah ada di Purwakarta, Bogor, Tasikmalaya dan Cirebon," ungkap Emil di momen HUT ke-74 Jabar.
3. Kembangkan wisata air
Salah satu proyek pembangunan kawasan wisata yang masuk ke dalam proyek startegis Provinsi saat ini adalah pembangunan sejumlah kawasan wisata air. Hal tersebut mencakup revitalisasi waduk maupun situ.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jabar, Linda Al Amin mengatakan penataan akan dilakukan di lima lokasi, termasuk pembangunan breakwater atau pemecah gelombang. Proyek ini rencananya akan digenjot dimulai pada 2019.
"Penataan di Kalimalang Kota Bekasi, Situ Rawakalong Kota Depok. Kemudian Waduk Darma Kabuaten Kuningan, Situ Ciburuy di Kabupaten Bandung Barat, dan terakhir breakwater di Pantai Barat Pangandaran," ujar Linda di Gedung Sate belum lama ini.
Dia mengatakan, pihaknnya saat ini telah memiliki Detail Engineering Design (DED) alias detil perencanaan fisik hingga 2020 mengenai proyek-proyek penunjang wisata tersebut. Linda berharap, dalam dua tahun ini bisa terlaksana dengan optimal.
"Sehingga nanti akan merubah wajah situ, waduk dan saluran air tadi yang saya sebutkan tadi agar lebih menarik wisatawan sebagai destinasi wisata," ungkapnya.