Kamis 05 Sep 2019 22:31 WIB

Puncak Gunung Ciremai Kembali Terbakar

Kepulan asap tebal terlihat di kawasan puncak Gunung Ciremai di area Kab Majalengka.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Reiny Dwinanda
Api membakar kawasan hutan pinus di Taman Nasional Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat, Rabu (3/10). Puncak gunung ciremai kembali terbakar pada Kamis (5/9) sore.
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Api membakar kawasan hutan pinus di Taman Nasional Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat, Rabu (3/10). Puncak gunung ciremai kembali terbakar pada Kamis (5/9) sore.

REPUBLIKA.CO.ID,  KUNINGAN – Kebakaran kembali melanda hutan di kawasan puncak Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), Kamis (5/9). Kepala Pelaksana Badan Penanggungan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, menjelaskan, kepulan asap tebal terlihat pukul 16.20 WIB di sekitar Blok Sanghiyang Ropoh, yang masuk wilayah Kabupaten Majalengka. Lokasi itu berada di kawasan puncak hutan TNGC.

"Untuk dampaknya belum bisa diperkirakan," kata Agus, Kamis (5/9).

Baca Juga

Agus menyatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD Majalengka dan BTNGC. Pihaknya juga melakukan pemantauan dari pos pendakian Palutungan, Kabupaten Kuningan.

Hingga pukul 18.00 WIB, kepulan asap masih terlihat dengan jelas. Rencananya, BTNGC akan memberangkatkan Tim MPGC Palutungan dan Ranger Palutungan menuju lokasi kepulan asap pada Jumat (6/9) sekitar pukul 03.00 WIB.

Gunung Ciremai berada di dua kabupaten, yakni Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka. Puncak gunung tersebut mengalami kebakaran yang diketahui pertama kali terlihat dari wilayah Argalingga, Kabupaten Majalengka, Rabu (7/8) sekitar pukul 13.00 WIB.

Kebakaran itu terus meluas, baik yang masuk wilayah Kabupaten Kuningan maupun Kabupaten Majalengka. Kebakaran berhasil dipadamkan setelah dilakukan upaya pemadaman dari jalur darat maupun udara. Kebakaran yang berlangsung selama kurang leboh sepekan itu telah menghanguskan lahan sekitar 343 hektare.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement