REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla memuji karakter seorang tokoh bangsa Prof DR H Abdul Malik Karim Amrullah atau akrab disapa Buya Hamka. Menurut JK, karakter seperti Buya Hamka sangat sulit ditemukan. Selain kuat dengan keilmuan di bidang agama, kata Jk, Hamka juga punya seni yang tinggi sebagai seorang sastrawan.
"Tak ada ulama yang selengkap Buya Hamka. Dia ahli agama, sastrawan, juga pemikir," kata JK saat Peresmian rumah susun dan ruang kelas baru Pesantren Modern Terpadu Prof DR Hamka II di Kota Padangl, Selasa (3/9).
Di hadapan para siswa dan siswi di Pesantren Modern Terpadu Prof DR Hamka II Padang, JK meminta supaya generasi muda menjadikan Hamka sebagai figur idola dan panutan. Seorang yang sederhana dari negeri Minangkabau menjadi orang yang di pandang oleh dunia karena ilmu dan karyanya.
JK juga menyebutkan penilaiannya terhadap sejumlah novel yang ditulis Buya Hamka semasa hidup. Novel-novel karya ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pertama itu punya penuturan bahasa yang halus. Sehingga mampu membuat pembaca terhanyut di dalamnya. Sejumlah novel karya Buya Hamka yang terkenal di antaranya, Di Bawah Lindungan Ka'bah dan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck.
JK berpendapat semua politikus di Indonesia juga harus belajar dari seorang Buya Hamka supaya paham bagaimana cara tata bahasa yang halus dan sopan.
"Politikus kita harus belajar juga dari Buya Hamka supaya bisa halus bahasanya," ucap JK.
Saat meresmikan rumah susun dan ruang kelas baru Pesantren Modern Terpadu Prof DR Hamka II Padang ini, JK didampingi Mantan Dewan Pertimbangan Presiden Ahmad Syafii Maarif, Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno, Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal, Wakil Gubernur Nasrul Abit, dan sejumlah Forkopimda lainnya.