Selasa 03 Sep 2019 15:57 WIB

Jokowi Minta Percepat Penerapan Peta Jalan Industri 4.0

Peta jalan industri 4.0 telah diluncurkan sejak April 2018.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nur Aini
Presiden Joko Widodo
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) meminta jajarannya agar mempercepat penerapan peta jalan untuk industri 4.0. Sebab, peta jalan penerapan industri 4.0 tersebut telah diluncurkan sejak April 2018 lalu. 

Hal itu disampaikannya saat membuka rapat terbatas percepatan peta jalan penerapan industri 4.0 di Kantor Presiden, Jakarta. 

Baca Juga

"Dan ratas ini saya ingin mendengar laporan implementasinya dan ini kita perlukan agar langkah-langkah kita menghadapi perubahan global yang sangat cepat terutama datangnya revolusi industri," ujar Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (3/9). 

Presiden menegaskan, implementasi peta jalan industri 4.0 harus dilakukan secara jelas, terukur, dan terintegrasi. Agar menjadi negara yang tangguh, menurutnya, Indonesia harus berani berubah dan melakukan berbagai terobosan. 

Sejumlah langkah terobosan tersebut dapat dilakukan dari perbaikan regulasi yang tidak sinkron, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, membangun ekosistem inovasi industri yang baik, peningkatan insentif-insentif untuk investasi di bidang teknologi, mendesain ulang zona-zona industri, dan perbaikan alur aliran bahan material. 

"Saya juga ingin langkah-langkah perubahan harus betul-betul nyata di lima sektor industri prioritas yang sudah sering kita bicarakan yaitu di industri makanan minuman, tekstil dan busana, otomotif, kimia dan elektronik," ujarnya.

Presiden yakin, perbaikan struktur industri nasional yang semakin kuat dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) secara signifikan serta mendorong peningkatan ekspor dan investasi. Selain itu, industri 4.0 tersebut juga disebutnya dapat meningkatkan jumlah lapangan pekerjaan baru. 

"Saya rasa itu dan saya harapkan apa yang sudah kita rencanakan yaitu tambahan lebih dari 10 juta lapangan pekerjaan bisa kita ciptakan dengan ini," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement