Selasa 03 Sep 2019 08:19 WIB

Penjelasan Mengapa 21 Kendaraan Bertabrakan di Cipularang

Delapan orang dilaporkan meninggal dunia dalam kecelakaan di KM 91 Tol Cipularang itu

Rep: Ita Nina Winarsih, Rizky Suryarandika, Rahayu Subekti, Arie Lukihardianti / Red: Karta Raharja Ucu
Petugas mengevakuasi salah satu korban kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92 Purwakarta, Jawa Barat, Senin (2/9/2019).
Foto: Antara/M Ibnu Chazar
Petugas mengevakuasi salah satu korban kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92 Purwakarta, Jawa Barat, Senin (2/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Delapan orang meninggal dunia, enam korban di antaranya meninggal karena luka bakar dalam kecelakaan maut yang melibatkan puluhan kendaraan di Km 92 Cipularang, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (2/9), Tiga orang lainnya luka berat, dan 25 orang mengalami luka ringan.

Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Mabes Polri Brigjen Pol Pujiyono Dulrachman menjelaskan, kecelakaan maut itu terjadi di Km 92 jalur B arah Jakarta. Ada 21 unit kendaraan yang terlibat tabrakan beruntun tersebut.

"Korban sudah kita evakuasi semua dan disebar ke empat rumah sakit yang ada di Purwakarta," ujar Pujiyono saat menjenguk korban selamat di RSU MH Thamrin, Senin (2/9).

photo
Enam korban meninggal dunia laka lantas Tol Cipularang, masih disemayamkan di Ruang Jenazah RSU MH Thamrin Purwakarta, Senin (2/9).

Pihak kepolisian sudah mengidentifikasi seluruh kendaraan. Begitu pula dengan korban yang selamat. Namun, belum semua korban meninggal dunia berhasil diidentifikasi karena kendaraan maupun korbannya hangus terbakar dalam kejadian tersebut.

"Dari 21 kendaraan itu, empat di antaranya hangus terbakar, termasuk penumpang di dalamnya," ujar Pujiyono.

Berdasarkan hasil sementara olah tempat kejadian perkara (TKP), Korlantas Mabes Polri menyatakan kecelakaan maut itu bermula dari kecelakaan tunggal yang terjadi pada kendaraan dump truck pengangkut tanah sekitar pukul 12.30 WIB. Truk tersebut terguling dan posisinya melintang.

photo
Sebuah truk terguling di lokasi Kecelakaan beruntun Tol Cipularang KM 91 jalur B, Kabupaten Purwakarta, Senin (2/9).

Saat truk tersebut sedang dievakuasi, datang lima kendaraan dari arah Bandung menuju Jakarta. Kelima kendaraan itu kemudian berhenti di dekat truk terguling.

"Tiba-tiba, dari atas (arah Bandung) datang lagi dump truck pengangkut tanah dengan kecepatan tinggi. Truk itu mengalami rem blong," ujar Pujiyono, Senin.

Di belakang truk kedua itu, datang 15 kendaraan lainnya. Akibatnya, 21 kendaraan itu mengalami kecelakaan beruntun. Bahkan, dalam kejadian itu, empat kendaraan di antaranya hangus terbakar. Dari empat kendaraan yang terbakar, tiga di antaranya berjenis minibus.

Pujiyono mengatakan akan terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti dari kejadian ini. Karena itu, setelah melakukan evakuasi terhadap korban maupun bangkai kendaraan, jajarannya langsung melakukan olah TKP. Namun, saat sudah memasuki petang, olah TKP dihentikan dan akan dilanjutkan pada Selasa (3/9).

"Jika dipaksakan untuk olah TKP pada malam hari, khawatir hasilnya tidak akan akurat," ujar dia.

Pujiyono mengatakan, sampai saat ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka. Pasalnya, saksi-saksi juga belum ada yang dimintai keterangan. Kepolisian masih berfokus pada penanganan korban yang mengalami luka berat dan luka ringan.

photo
Petugas membawa jenazah korban kecelakaan beruntun Tol Cipularang KM 92 di RS MH Thamrin, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (2/9/2019).

Korban kecelakaan dilarikan ke sejumlah rumah sakit, salah satunya RSU MH Thamrin. Ada enam korban meninggal dunia yang disemayamkan di ruang jenazah RS tersebut. Lima di antaranya dalam kondisi hangus terbakar dan sulit dikenali.

Kepala Security RSU MH Thamrin Yuli Haryadi mengatakan, kondisi lima korban meninggal dunia sangat mengenaskan. Bahkan, petugas kesulitan melakukan identifikasi. Sedangkan, kondisi satu korban lainnya tidak hangus terbakar karena diduga meninggal akibat terjepit kendaraan.

"Keenam korban masih disimpan di kantong mayat," ujar Yuli kepada Republika, Senin (2/9).

Sampai saat ini, lanjut Yuli, korban yang meninggal dunia dan kondisinya hangus terbakar tersebut belum bisa diidentifikasi. Karena itu, pihak rumah sakit juga belum mendapatkan identitas korban.

Proses evakuasi korban dan seluruh kendaraan yang terlibat kecelakaan membutuhkan waktu sekitar 3,5 jam. Proses evakuasi melibatkan banyak pihak, mulai dari kepolisian, Dinas Perhubungan, pengelola jalan tol, hingga Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Bandung.

photo
Korban kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92 menjalani perawatan medis di RS MH Thamrin, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (2/9/2019).

KKP Bandung berhasil membantu proses evakuasi korban yang berada dalam kondisi terjepit di kendaraan. Humas KKP Bandung Seni Wulandari mengatakan, tim KKP tiba di lokasi pukul 15.15 WIB dengan tersisa satu korban terjepit yang harus dievakuasi. Korban berada di dalam mobil pribadi yang tertimpa truk.

"Tim menggunakan alat ekstrikasi untuk memudahkan evakuasi korban yang sudah meninggal dunia. Pada pukul 15.41 WIB, korban berhasil dievakuasi oleh tim dan selanjutnya dibawa ke RS Siloam," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement