Senin 02 Sep 2019 12:48 WIB

Hampir Seribu Titik Panas Masih Terpantau di Awal September

Sebanyak 295 titik panas tingkat tinggi tersebar di Indonesia.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Indira Rezkisari
Petugas Brigdakarhutla Dinas Kehutanan berupaya memadamkan kebakaran lahan gambut di Ray enam Desa Sungai Batang, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Rabu (28/8/2019).
Foto: Antara/Bayu Pratama S
Petugas Brigdakarhutla Dinas Kehutanan berupaya memadamkan kebakaran lahan gambut di Ray enam Desa Sungai Batang, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Rabu (28/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memantau sebanyak 909 titik panas (hotspot) kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih terpantau di awal September 2019. Titik panas terbagi menjadi kategori sedang dan tinggi yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

"Hasil pemantauan 24 jam terakhir dari satelit Aqua, Terra, SNNP pada catalog modis LAPAN, Senin (2/9) pukul 08.00 WIB yaitu hotspot dengan kategori sedang (30-79 persen) dan tinggi (>=80 persen) sebanyak 909 titik. Total titik panas sedang dan tinggi sebanyal 909," ujar Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo saat dihubungi Republika, Senin (2/9).

Baca Juga

Rinciannya, dia melanjutkan, yaitu 614 hotspot karhutla kategori sedang yang tersebar di Sulawesi Utara tiga titik, Sulawesi Tengah enam titik, Maluku 22, Sulawesi Selatan satu titik, Papua 130 hotspot, Nusa Tenggara Timur 27 titik. Kemudian Riau 126 hotspot, Kalimantan Barat 31 titik panas, Kepulauan Riau satu titik, Sumatera Barat dua titik.

Kemudian di Kalimantan Tengah 62 hotspot, Jambi 73 titik, Kalimantan Selatan 11 hotspot, Kepilauan Bangka Belitung 17 titik, Sumatera Selatan 51 hotspot, Bengkulu dua titik panas, Lampung 11 hotspot, Banten lima titik, Jawa Barat enam titik, Papua Barat enam titik panas, Maluku Utara empat hotspot, Nusa Tenggara Barat dua titik panas, Jawa Timur enam titik panas, Kalimantan Timur empat titik panas, Kalimantan Utara tiga titik, dan Sumatera Utara dua titik panas.

"Sementara itu, titik panas kategori tinggi total sebanyak 295 titik," ujarnya.

Rinciannya, dia menambahkan, Sulawesi Utara satu titik, Sulawesi Tengah dua titik panas, Maluku lima titik panas, Papua 29 hotspot, Nusa Tenggara Timur empat hotspot, Riau 93, Kalimantan Barat 14 titik panas, Kalimantan Tengah 25 hotspot, Jambi 69 titik panas, Kep. Bangka Belitung 15 hotspot, Sumatera Selatan 28 titik panas, Lampung tiga hotspot. Kemudian Banten satu titik, Jawa Barat satu titik, Papua Barat dua titik panas, Nusa Tenggara Barat satu titik, dan Kalimantan Utara dua titik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement