REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan warga Bogor, Jawa Barat mewarnai jalur Puncak Bogor, melalui kobaran api pawai obor dengan rute sejauh 5 kilometer (KM) mulai dari Masjid Agung Harakatul Jannah Gadog hingga Majelis As Sa'adah Habib Umar bin Alatas Megamendung, Kabupaten Bogor.
Pantauan wartawan di lokasi, Sabtu malam, pesertanya yang berusia anak-anak hingga usia dewasa nampak antusias mengobarkan obor dan sebagian di antaranya mengibarkan spanduk bertuliskan nama Majelis Taklimnya masing-masing.
Sembari berjalan, para peserta pawai melantunkan Shalawat Nabi. Tak hanya itu, beberapa di antaranya membawa peralatan drumband yang ditabuh mengiringi bacaan shalawat.
Bupati Bogor, Ade Yasin yang memimpin jalannya pawai, mengaku ingin mengajak masyarakat Kabupaten Bogor untuk mengobarkan semangat baru melalui kegiatan pawai obor memperingati tahun baru islam 1441 Hijriah.
"Memang tidak ada sanadnya di dalam islam (pawai obor), tapi filosofi api menyala ini sebagai kobaran semangat untuk menyongsong tahun baru," ujarnya kepada Antara usai melaksanakan pawai.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menyebutkan, untuk mewujudkan program Pancakarsa, yaitu Karsa yang kelima mengenai Bogor Berkeadaban tidak bisa dilakukan seorang diri. Maka, melalui pawai obor ia bermaksud membakar semangat warga dalam kekompakan.
Sementara itu, Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan menyebutkan bahwa kegiatan dalam rangka menyambut tahun baru islam 1440 Hijriah itu akan dihadiri oleh 2.000 warga Bogor.
"Pesertanya dari berbagai Majelis Taklik ataupun Pondok Pesantren se-wilayah Puncak dan sekitarnya," ujar Politisi Partai Gerindra itu.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan aktualisasi dari Program Pancakarsa yang kelima, yakni Bogor Berkeadaban. Kemudian menjadi salah satu wadah ukhuwah islamiyah bagi warga Kabupaten Bogor, khususnya di wilayah Puncak.