REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar Jakarta Muharram Festival untuk memperingati pergantian tahun baru Islam 1 Muharram 1441 Hijriah di Bundaran HI, Jakarta. Pemprov DKI Jakarta juga mengadakan pawai obor elektronik yang diikuti ribuan peserta dari berbagai wilayah di Jabodetabek.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan makna dibalik pawai obor yang diadakan oleh Pemprov. Menurutnya, obor menjadi bagian yang tak terpisahkan dari tradisi masyarakat.
"Perayaan malam hari ini bersama juga dengan pergelaran obor elektronik yang kita semua menyadari bahwa obor adalah bagian dari tradisi kita semua," ujar Anies dalam pidato pembukaan acara, di Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (31/8).
Anies menerangkan, pawai obor memiliki pesan untuk disampaikan kepada masyarakat. Dia mengatakan, obor menjadi bagian penting dalam memadukan antara ekpresi yang moderen dan ekpresi tradisional yang dapat memperkuat tali silaturahmi antar masyarakat.
Anies mengatakan, obor sudah sepatutnya untuk dijaga sebagi bagian dari tradisi. Kedepanya Anies menyebut, kontes obor akan terus dikembangkan mengikuti perkembangan zaman.
"Dari enam wilayah, lima kota, satu kabupaten, yang tadi ribuan membawa obor sebagai bagian dari kontes, insyallah tradisi obor bukan hanya kita jaga. Insyallah, kita kembangkan sesuai kemajuan zaman," katanya.
Kondisi Bundaran Hotel Indonesia (HI) yang menjadi lokasi pusat kegiatan Jakarta Muharram Festival untuk memperingati Tahun Baru Hijriah 1441, sudah mulai padat oleh masyarakat. Dari pantauan di lokasi, sejak Sabtu petang, ada tiga panggung yang didirikan oleh pihak panitia, yakni panggung yang menghadap arah Monumen Nasional (Monas), panggung yang menghadap arah Jalan Jenderal Sudirman dan panggung di jembatan atas Stasiun Sudirman.
Masyarakat paling memadati lokasi di depan panggung utama tepat di pinggiran bundaran air mancur dengan tugu Selamat Datang di tengahnya. Mereka mendengarkan tausiah dari Ustadz Maulana sebagai pembuka acara.