Sabtu 31 Aug 2019 00:08 WIB

Perlu Rencana Komprehensif Pindahkan Ibu Kota Jabar

Rencana pemindahan ibu kota Jabar harus dipertimbangkan dengan sangat matang.

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com

BANDUNG WETAN, AYOBANDUNG.COM -- Wakil Ketua Komisi IV DPRD Jawa Barat (Jabar), Daddy Rohanady, mengatakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebaiknya mempertimbangkan rencana pemindahan ibu kota Jabar dengan sangat matang. Rencana ini, menurut dia, sebaiknya dicanangkan tidak karena latah semata.

"Jangan latah karena ibu kota negara (pindah), kemudian ingin seperti itu. Nanti jangan-jangan daerah lain juga sama (ingin) pindah," kata Daddy ketika dihubungi ayobandung.com, Kamis (29/8/2019) malam.

Dia mengatakan, diperlukan kajian dan perencanaan yang komprehensif dalam menentukan teknis maupun usulan calon-calon daerah ibu kota Jabar. Para anggota dewan pun seyogyanya dilibatkan dalam diskusi perencanannya.

AYO BACA : Soal Pemindahan Ibu Kota Jabar, DPRD Kota Cirebon Minta Emil Tak Latah

"Ini wacana gubernur, kami sejak awal tak dilibatkan. Seharusnya, ajak diskusi dulu Komisi I, Komisi IV, Komisi V dan semua anggota komisi dewan," ungkapnya.

Ketika disinggung soal pendapat Emil --panggilan Ridwan Kamil-- yang menilai bahwa Kota Bandung dianggap tak lagi layak berperan sebagai ibu kota provinsi, Daddy mengatakan hal tersebut tetap harus diputuskan berdasarkan kajian.

"Yang penting intinya kami mengamanatkan, silahkan dikaji terlebih dahulu asal tak berdasar keinginan semata. Ini melibatkan APBD provinsi yang jumlahnya tidak sedikit," jelasnya. 

AYO BACA : Jadi Calon Ibu Kota Baru Jabar, Seluruh Wilayah Tegalluar Ternyata Rawan Banjir

Wacana pemindahan ibu kota pemerintahan Jawa Barat dari Kota Bandung mengemuka setelah Ridwan Kamil mengatakan rencana tersebut telah masuk ke dalam perubahan rencana tata ruang dan tata wilayah (RTRW) Jabar.

Menurut Emil, saat ini setidaknya ada tiga daerah yang menjadi opsi calon ibu kota pemerintahan Jabar, meliputi kawasan Tegalluar, Walini, dan Segitiga Rebana (Cirebon, Patimban, Kertajati).

"Kemarin RTRW Jabar sudah disahkan sampai 2029, di dalamnya sudah masuk Rebana, penataan jalur-jalur transportasi, termasuk persetujuan pemindahan ibu kota pemerintahan untuk dikaji dulu di beberapa lokasi," ungkap Emil, sapaan akrabnya ketika ditemui di Gedung Sate, Kamis (29/8/2019).

Hal tersebut disampaikan tak sampai dua pekan selepas Presiden RI, Joko Widodo mengumumkan pemindahan Ibu Kota Indonesia ke Kalimantan Timur.

AYO BACA : Walini Dinilai Lebih Unggul Jadi Ibu Kota Provinsi Jabar

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement