Sabtu 31 Aug 2019 01:14 WIB

BNPB dan TNI Siapkan Dua Pesawat Teknologi Modifikasi Cuaca

Saat ini belum ada permintaan bantuan dari pemerintah daerah kepada BNPB.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Andri Saubani
Plh Kapusdatin Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo
Foto: Republika TV/Muhamad Rifani Wibisono
Plh Kapusdatin Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, pihaknya siap sedia apabila ada daerah yang membutuhkan bantuan terkait permasalahan kekeringan atau kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Menurut Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo saat ini belum ada permintaan bantuan dari pemerintah daerah.

"Pemda sampai saat ini belum ada permohonan bantuan ke kita, jadi mereka masih mampu handle sendiri-sendiri," kata Agus kepada wartawan, di Gedung BNPB, Jakarta, Jumat (30/8).

Baca Juga

Agus mengatakan, saat ini pihaknya sedang menunggu bantuan pesawat dari TNI terkait pesawat untuk Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Direncanakan akan ada dua pesawat untuk TMC yang disiagakan untuk mengatasi bencana terkait musim kemarau.

"Dari BNPB standby untuk TMC nanti kalau sudah ada izin dan pesawat kita langsung," kata Agus menjelaskan.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, musim kemarau masih akan berlangsung hingga Oktober 2019. Bahkan, di sebagian wilayah seperti Jawa Timur, NTT, NTB dan Bali pada November 2019 curah hujannya masih rendah.

Kepala Sub Bidang Analisis dan Informasi Iklim BMKG Adi Ripaldi mengatakan, tahun 2019 musim hujan akan mengalami keterlambatan sekitar 10 hingga 20 hari. Selain itu, iklim pada tahun ini lebih kering daripada tahun lalu dan menyebabkan titik hotspot bertambah dibandingkan periode waktu yang sama pada 2018.

"Agustus, September, Oktober kewaspadaannya harus kita tingkatkan," kata Adi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement