REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengaku mengerahkan ribuan personel TNI-Polri untuk mengamankan Jayapura, pascademo anarkistis yang terjadi pada Kamis (29/8). Personel secara bertahap dikirim ke Jayapura sehingga kondisi ibu kota provinsi tertimur Indonesia itu benar-benar kondusif.
"Bahkan, bila diperlukan akan ditambah sesuai dengan kebutuhan daerah," kata Tito, Jumat (30/8).
Ketika ditanya tentang berapa jumlah pastinya personel TNI-Polri yang dikirim ke Jayapura, Tito tidak menyebutkan angka pastinya. "Pasukan akan dikirim untuk mengamankan situasi dan kondisi di kawasan tersebut," ucap Kapolri, menegaskan.
Sementara itu, Kapolda Papua Inspektur Jenderal Polisi Rudolf Rodja secara terpisah mengakui, personel yang di BKO dari Mabes Polri itu karena jumlah personel yang ada terbatas. Penyebabnya, sebagian besar anggota sudah disebar ke daerah.
"Memang jumlah personel yang ada di jajaran Polda Papua terbatas sehingga sangat dibutuhkan penambahan," ujar Rodja.
Situasi Kota Jayapura nampak masih lengang dan masyarakat lebih memilih berada di luar. Namun, sekelompok warga terutama kaum pria berjaga-jaga di depan pintu masuk permukiman.