Jumat 30 Aug 2019 15:40 WIB

Kantor KPU Papua Dibakar, KPU RI Minta Data Jumlah Kerusakan

Rencananya, KPU Provinsi Papua akan diberikan kantor sementara.

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Andri Saubani
Seorang warga mengamati Kantor Bea Cukai Papua serta sejumlah mobil yang terbakar saat berlangsungnya aksi unjuk rasa di Jayapura, Papua, Jumat (30/8/2019).
Foto: Antara/Indrayadi TH
Seorang warga mengamati Kantor Bea Cukai Papua serta sejumlah mobil yang terbakar saat berlangsungnya aksi unjuk rasa di Jayapura, Papua, Jumat (30/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Evi Novida Ginting Manik, mengatakan, pihaknya meminta KPU Provinsi Papua mendata kerusakan akibat pembakaran kantor pada Jumat (30/8) pagi. Rencananya, KPU Provinsi Papua akan diberikan kantor sementara. 

"Pertama tentu akan meminta KPU Papua untuk menginventarisasi kerusakan dan mengirim tim serta menghitung kebutuhan dana darurat untuk menempatkan kantor sementara bagi KPU Papua, " ujar Evi ketika dikonfirmasi wartawan, Jumat sore. 

Baca Juga

Dia mengungkapkan, nantinya Kantor KPU Provinsi Papua akan dibangun kembali. Sementara itu, terkait adanya informasi dokumen penetapan caleg DPRD Provinsi Papua hangus terbakar, pihaknya akan memastikan kembali. 

"Kami akan cek dulu ya. Memastikan apa saja yang terbakar," tambah Evi. 

Sebelumnya, Kantor KPU Provinsi Papua yang berada di Kota Jayapura, dibakar oleh massa pada Jumat pagi. Akibatnya, seluruh dokumen penetapan caleg DPRD provinsi Papua hangus terbakar. 

Komisioner KPU Provinsi Papua, Adam Arisoy, saat dihubungi membenarkan insiden pembakaran itu. Dia mengungkapkan, pembakaran dilakukan oleh massa pada pukul 04.00 WIT, Jumat.

"Ya benar, Kantor KPU Papua sudah dibakar jam 4 subuh tadi. Dan semua dokumen penetapan caleg DPRD Provinsi Papua sudah terbakar habis, " ujar Adam lewat sambungan telepon, Jumat siang. 

Menurut Adam dia belum bisa memastikan kronologi kejadian pembakaran itu. Namun, berdasarkan informasi yang dia dapatkan, massa yang melakukan pembakaran diduga adalah massa yang menginap di Kantor Gubernur Papua. 

"Saya tidak tahu pasti. Massa kan sebelumnya memang menggelar aksi damai. Kebetulan jarak Kantor Gubernur dengan Kantor KPU dekat, " ungkapnya.

Adam melanjutkan, saat ini pihaknya sedang menelusuri apakah masih ada dokumen yang terselamatkan. Selain itu, pihaknya juga mencari tempat baru untuk melanjutkan kegiatan administrasi. 

"Kami segera buat laporan ke pimpinan kesekretariatan kpu RI.  Itu langkah yang kami lakukan. Karena yang jelas semua dokumen sudah ga ada lagi. Kami nanti akan coba cek apakah masih ada kopian atau scan yang bisa dipakai atau semua dalam bentuk sudah habis terbakar. Sehinga biar aman semuanya," tegas Adam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement