REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akhirnya membuka suara soal penolakan Gojek di Malaysia yang sempat viral beberapa hari lalu, yakni mengimbau agar pengemudi tidak terprovokasi.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi saat ditemui di Jakarta, Kamis (29/8), mengimbau para pengemudi ojek daring tidak perlu terprovokasi oleh video penolakan tersebut karena akan berdampak pada hubungan diplomasi.
“Kalau sudah ada permintaan maaf, jangan lakukan demo karena ini bukan persoalan antarbangsa, nanti dia (pihak Malaysia) akan marah juga kalau unjuk rasa tidak bisa mengendalikan, yang rugi hubungan diplomatik dengan Malaysia karena kita bertetangga satu rumpun,” katanya.
Menurut dia, penolakan tersebut dipicu karena persaingan bisnis bukan karena soal sosial budaya.
“Karena bisnis ini jangan dikaitkan ke sosial ekonomi. Mungkin ada cara lebih baik lagi jangan emosional,” ujar Budi Setiadi
Ia mengatakan Gojek merupakan perusahaan Decacorn kebanggan bangsa yang sudah membuka lapangan pekerjaan kepada masyarakat Indonesia.
“Ojek maupun taksi daring bisa menjadi tumpuan ekonomi kita seperti apa yang disampaikan Pak Menteri,” katanya.