REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono mengatakan, dua pembunuh bayaran terhadap Edi Chandra Purnama (54 tahun) dan anaknya M Adi Pradana (23) sehari-hari berprofesi sebagai buruh. Kedua pelaku berinisial A dan S itu pun diketahui berasal dari Lampung.
“(Pelaku A dan S) pekerjaannya buruh,” kata Argo saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Kamis (29/8).
Berdasarkan keterangan keduanya, sambung Argo, A dan S belum pernah terlibat dalam kasus pembunuhan sebelumnya. A dan S mengaku kepada polisi bahwa ini merupakan pertama kalinya mereka terlibat dalam pembunuhan.
“(A dan S mengaku) baru sekali membunuh,” ujar Argo.
Di sisi lain, Argo menjelaskan, pihaknya masih memburu mantan asisten rumah tangga (ART) dari otak pembunuhan tersebut sekaligus istri korban, yaitu AK. Ia mengatakan AK meminta bantuan mantan ART-nya dan suaminya untuk mencarikan orang Lampung. Oleh karena itu, keterangan dari mantan ART dan suaminya itu sangat diperlukan.
“Kita harus cek dulu, dia (suami mantan ART AK) menelepon (dalam hal) apa, keterangan awalnya itu dia disuruh mengambil barang-barang dii Jakarta. Tapi nanti kita lihat percakapannya seperti apa, apakah ada kaitannya dengan pembunuhan atau tidak,” ungkap Argo.
Seperti diketahui sebelumnya, jenazah Edi Chandra Purnama dan anaknya M Adi Pradana ditemukan hangus terbakar di dalam sebuah mobil di Cidahu, Sukabumi, Ahad (25/8). Ayah dan anak yang berdomisili di Lebak Bulus, Jakarta Selatan ini dibunuh dengan cara berbeda. Edi dibunuh menggunakan racun yang dimasukan ke dalam minumannya, sedangkan Pradana diberi minuman keras (miras) lalu dibekap.