REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Ditjen Binalattas) Kementerian Ketenagakerjaan melalui BBPLK (Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja) Bekasi telah menyelenggarakan dua program Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK). Kedua pelatihan yang diselenggarakan pada 2019 itu adalah PBK Movie Animation dan Motion Graphic Arts.
Dari dua pelatihan tersebut, PBK Movie Animator telah menghasilkan dua film animasi, Nano Milenial Force 2 Reunited dan film animasi kolosal, Alif. Sedangkan PBK Motion Graphic Arts menghasilkan dua gim, Game Milenial Strike dan Game Peace Hunter.
Dirjen Binalattas, Bambang Satrio Lelono bersyukur, siswa pelatihan BBPLK Bekasi telah berhasil membuat karya animasi, baik film maupun gim. "Kami informasikan bahwa siswa yang mengikuti BBPLK Bekasi untuk program tersebut adalah siswa-siswa yang belajar dari nol dan dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda," kata Bambang kepada awak media, Rabu (28/8).
Ia menambahkan, pelatihan tersebut dilakukan guna memenuhi kebutuhan industri animasi. Program tersebut juga merupakan lanjutan dari program program unggulan BBPLK Bekasi tahun 2018.
Selain memberikan pelatihan, Bambang menjelaskan, BBPLK Bekasi juga melakukan kerja sama dengan beberapa perusahaan animasi, diantaranya adalah Ainaki, dan SSR Polytechnic. "Kita akan mendesain pelatihan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan industri," ujarnya.
Pada akhirnya, Bambang menjelaskan, revolusi industri 4.0 Akan menumbuhkan pekerjaan baru, termasuk di sektor animasi. Oleh karena itu, Kemenaker berupaya untuk menyiapkan tenaga kerja dengan kemampuan tersebut. Sehingga mereka dapat memperkuat industri di sektor ekonomi kreatif.
Berdasarkan data Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), penyerapan tenaga kerja di industri kreatif terus tumbuh dari tahun ke tahun. Pada tahun 2015, jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor ini adalah 15,9 juta orang. Kemudian, angka tersebut bertambah pada tahun 2016 menjadi 16,9 juta orang. Pada tahun 2017, sektor ini mampu menyerap 17,4 juta tenaga kerja. Terakhir, pada tahun 2018, angkanya terus naik mencapai 18,1 juta orang.