Rabu 28 Aug 2019 21:58 WIB

Moeldoko Tegaskan Ibu Kota Baru tak Bahayakan Hankam

Berbagai ancaman keamanan di ibu kota baru nantinya telah diantisipasi dengan baik.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Jenderal (Purn) TNI Moeldoko
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Jenderal (Purn) TNI Moeldoko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko ikut memberikan tanggapannya terkait cuitan Ustaz Tengku Zulkarnaen yang menyebut pemindahan ibu kota akan membahayakan pertahanan negara. Moeldoko menegaskan, pemindahan ibu kota tersebut dilakukan melalui berbagai kajian, termasuk dari sisi keamanan dan pertahanan.

“Rencana ibu kota baru itu sudah dipikirkan dari berbagai aspek, termasuk aspek pertahanan. Saya sendiri waktu itu memberikan pandangan dari sisi pertahanan,” jelas Moeldoko di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (28/8).

Baca Juga

Ia mengatakan, kajian juga dilakukan dengan mempertimbangkan sisi perkembangan teknologi. Sehingga, berbagai ancaman keamanan di ibu kota baru nantinya juga telah diantisipasi dengan baik.

“Perkembangan teknologi itu selalu berkembang dengan cepat. Jadi cara mengukurnya bukan seperti itu. Kalau nanti mudah diserang ini. Kalau nanti dengan teknologi yang baru, rudal jelajah itu, mau di mana saja juga bisa dilewati. Jadi menurut saya kajian-kajian ke arah sana sudah dipikirkan dengan baik,” ucap dia.

Menurut mantan Panglima TNI itu, dari sisi keamanan nasional, lokasi ibu kota baru justru memiliki sisi keamanan yang lebih baik dibandingkan Jakarta. Ia menilai, jika terjadi pertempuran di Jakarta, maka akan lebih sulit diatasi karena banyaknya gedung-gedung tinggi.

“Anggaplah mau terjadi apa, pertempuran kota. Di Jakarta jauh lebih sulit mengatasi karena banyak gedung-gedung. Cukup sulit. Dari sisi lindung tembaknya di Kalimantan cukup memadai untuk pertempuran berlanjut. Karena didukung oleh hutan-hutan yang relatif masih bisa digunakan untuk bertempur sangat baik,” jelas Moeldoko.

Bahkan, lanjutnya, tentara Indonesia khususnya Kopassus memiliki keunggulan jika berperang di hutan. Karena itu, lokasi ibu kota baru di Kalimantan Timur justru dinilainya memberikan keuntungan tersendiri dari sisi pertahanan keamanan.

Selain itu, pangkalan militer juga akan dibangun di lokasi ibu kota baru dengan perlengkapan senjata yang lebih lengkap. Seperti diketahui, melalui akun Twitter-nya, Tengku Zulkarnaen menyebut pemindahan ibu kota akan membahayakan pertahanan negara.

Bahkan menurutnya, lokasi ibu kota baru tersebut akan mempermudah akses rudal Cina ke Indonesia. Pernyatannya inipun juga disertai dengan unggahan gambar peta yang diberi garis lurus dari Beijing ke Pulau Kalimantan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement